ITB Dorong Keberlanjutan di ASEAN: Partisipasi Aktif dalam AUN Taskforce on Sustainability dan the 15th AUN Rectors' Meeting di Thailand

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor Vera Citra Utami


BANGKOK, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) yang diwakili oleh Sekretaris Institut, Prof. Dr.-Ing. Ir. Widjaja Martokusumo, dan Dr. Eng. Widyarini Weningtyas, S.T., M.T. dari Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL) berpartisipasi aktif dalam acara Preparation of ASEAN University Network (AUN) Taskforce on Sustainability, di Bangkok, Thailand, Rabu (17/7/2024). Keterlibatan tersebut menegaskan komitmen ITB dalam mendukung agenda keberlanjutan di kawasan ASEAN.

AUN Taskforce on Sustainability merupakan inisiatif penting yang dirancang untuk menyelaraskan berbagai program keberlanjutan di antara anggota AUN. Dalam kesempatan tersebut, Prof. Widjaja dan Dr. Widyarini turut berkontribusi dalam penyusunan Blueprint on Sustainability, sebuah dokumen strategis yang akan menjadi panduan bagi kebijakan dan tindakan keberlanjutan di lingkungan AUN.

Blueprint tersebut mencakup tiga aspek utama, yakni a) Kebijakan AUN tentang keberlanjutan yang harus diintegrasikan dalam setiap program kegiatan anggota AUN; b) Arahan pengelolaan keberlanjutan yang sistematis dan terukur untuk memastikan bahwa upaya keberlanjutan dapat dilaksanakan dengan efektif; c) Berbagi kasus, best practice, dan pengalaman terkait penanganan isu-isu keberlanjutan di tingkat nasional dan ASEAN serta pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) secara global.

Kontribusi ITB terhadap Kemajuan Nasional

   

Sementara itu, pada Kamis (18/7/2024), di Eastin Grand Hotel Phayathai, Bangkok, Thailand, digelar sesi kedua 15th AUN Rector's Meeting bertajuk "AUN Universities at the Forefront of Sustainable Development on the Global Stage". Kegiatan ini menjadi platform bagi perguruan tinggi anggota AUN mempresentasikan pencapaian, berbagi best practice, dan membahas tantangan terkait pembangunan berkelanjutan. Pada sesi tersebut, Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., memaparkan kontribusi nyata ITB dalam menyelesaikan berbagai persoalan terkait keberlanjutan di Indonesia. Prof. Reini bergabung dengan panelis terkemuka lainnya, termasuk Prof. Dato' Seri Ir. Dr. Noor Azuan Abu Osman dari Universiti Malaya, Prof. Lily Kong dari Singapore Management University, Br. Bernard S. Oca FSC dari De La Salle University, dan Prof. Pongruk Sribanditmongkol, M.D., Ph.D., dari Chiang Mai University. Sesi ini dimoderatori MA. Theresa T. Payongayong, Ph.D. dari University of the Philippines.

Pada sesi tersebut, para pembicara berbagi pengalaman tentang tantangan yang dihadapi dalam mengimplementasikan gagasan keberlanjutan serta berbagai solusi yang telah dipraktikkan. Diskusi ini diharapkan dapat memperkaya wawasan dan strategi para anggota AUN dalam mewujudkan keberlanjutan di kawasan ASEAN.

Dalam presentasinya, Rektor ITB menyampaikan beberapa inisiatif yang dilakukan ITB. Pertama, kontribusi ITB melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) untuk kawasan kritis dan daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). Upaya ini mencerminkan komitmen ITB dalam mendorong pembangunan yang merata dan berkeadilan di seluruh pelosok negeri.

Rektor ITB pun menekankan peran aktif dosen dalam menangani persoalan bencana nasional, seperti gempa Cianjur, Jawa Barat. Pada dosen ITB terlibat langsung dalam memberikan bantuan teknis dan solusi inovatif untuk penanganan bencana, menunjukkan kepedulian dan keahlian mereka dalam menghadapi situasi darurat.

Selanjutnya, Rektor ITB memaparkan pembuatan aplikasi Desanesha, platform yang memungkinkan komunikasi efektif antara pimpinan daerah dengan tenaga ahli di ITB. Aplikasi ini, yang didukung oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes RI), bertujuan untuk memperkuat kolaborasi dalam pembangunan daerah. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan dan pengembangan wilayah.

Selain itu, ITB berperan serta untuk mengurangi dampak negatif di kawasan sekitar lokasi Ibu Kota Negara (IKN). ITB berkomitmen memberikan kontribusi nyata dan memastikan pembangunan IKN berlangsung secara berkelanjutan serta ramah lingkungan. Upaya ini mencerminkan tanggung jawab ITB menjaga keseimbangan lingkungan dan keberlanjutan pembangunan di Indonesia.

Terakhir, sebagai bagian dari komitmen terhadap kemitraan dan pencapaian SDG’s nomor 3 tentang kesehatan dan nomor 17 tentang kemitraan, ITB bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) dalam bidang Teknologi Kesehatan melalui Program Magister Multidisiplin. Pertama di Indonesia, program ini adalah hasil kolaborasi antara kualitas riset dan pendidikan bidang teknik di ITB dengan keunggulan serta potensi aplikasi teknologi kesehatan di FK Unpad. Kolaborasi ini memperkuat upaya ITB dalam mengembangkan solusi teknologi kesehatan yang inovatif dan berkelanjutan.

AUN-ITB Summer Camp Mendapatkan Apresiasi

Dalam sesi AUN Progress Report, ITB mendapatkan penilaian positif atas keberhasilannya dalam menyelenggarakan salah satu dari lima AUN Summer Camp 2024 di ITB Kampus Ganesha. Summer Camp ini berlangsung pada tanggal 15-29 Juli 2024 dan diikuti oleh 158 peserta, dengan 132 di antaranya berasal dari perguruan tinggi anggota AUN. Jumlah peserta ini merupakan yang terbanyak kedua setelah Summer Camp yang diselenggarakan oleh National University of Singapore (NUS). Adapun tema dari AUN-ITB Summer Camp tahun ini adalah “Integrated Sustainability for Thriving Communities”.

Partisipasi ITB dalam berbagai kegiatan ini menunjukkan komitmen yang kuat terhadap agenda keberlanjutan dan peran aktif dalam komunitas akademik ASEAN. Melalui kontribusi nyata dan kolaborasi dengan berbagai pihak, ITB terus berupaya menjadi pelopor dalam menciptakan masa depan yang lebih baik dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia dan dunia melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.