20 Ribu QAR untuk ITB Dalam Temu Alumni Qatar

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Qatar, itb.ac.id - Sekitar 120 alumni ITB beserta keluarganya yang berdomisili di Qatar, hadir dalam kumpul alumni sekaligus pengumpulan dana lestari, Sabtu (22/3) lalu. Temu alumni pertama sejak kepengurusan terbentuk November 2007 lalu ini berlangsung di Al-Waha Clum Al Khor Cummunity Kompleks, Al Khor, Qatar. Dalam acara yang sama 20 ribu QAR atau setara dengan 50 juta terkumpul untuk dana lestari ITB. Saat pendaftaran kehadiran, para alumni menerima paket Majalah Cinta ITB, stiker dan pin Cinta ITB, laporan Satuan Kekayaan dan Dana (SKD) 2007, serta daftar alumni ITB di Qatar. Foto-foto kampus ITB dan Bandung tempo dulu, insiden meninggalnya Rene L Conrad dan penyerbuan kampus 1978, hingga foto kampus saat ini ditampilkan pada layar lebar panggung depan. Lagu hymne ITB mengalun memenuhi ruangan. Sore, pukul 16.00 waktu setempat, acara dimulai dengan permainan anak-anak yang dikoordinir oleh para isteri alumni. “Tujuan utama games selain untuk memperkenalkan diri, juga berlatih kerja sama dalam team serta mengencourage anak untuk berani tampil lebih percaya diri”, demikian diungkapkan oleh Anissa Ramadina, alumni Arsitektur 1996, sang koordinator. Pukul 17.00 acara untuk anak-anak selesai; dilanjutkan permainan untuk para alumni. Para alumni dibagi menjadi dua tim, blok Barat (Prodi yang berada di bagian Barat Kampus, seperti Teknik Mesin, Fisika, dll) dan Blok Timur (Prodi yang berada di bagian Timur Kampus, seperti Teknik Lingkungan, Teknik Geologi, Kimia, dll). Dengan kaki terikat, peserta diharuskan memindahkan sarung dari peserta paling ujung ke ujung yang lain. Malam itu, para anak alumni akan memainkan permainan klasik dengan piano dan biola untuk kemudian dilelang. Hasil lelang akan disumbangkan untuk SKD ITB. Penampil pertama adalah Dyasanti Vidya Saputri Susilo, putri Susilo Cahyono, Ketua IA ITB Qatar. Penampil kedua Tresa Variyani Zen, putri Djatiwangsa Zen, alumni Teknik Perminyakan 1983. Para penampil berikutnya adalah Nissa, putri Bidin Ulumudin, alumni Teknik Perminyakan 1983, Rania Amalia Putri Susilo Cahyono, putri Susilo, dan Andien Agung Dharmawan, putri Agung Dharmawan, alumni Teknik Perminyakan 1979. Penampilan para anak alumni diakhiri oleh Dyasanti yang memainkan Fur Ellise, karya Bethoven. Susul-menyusul para penawar terjadi QAR 100, 200, 500 sampai kadang-kadang QAR 1,500. Antusiasme alumni sungguh merupakan sesuatu yang tidak diperkirakan sebelumnya. Di akhir pelelangan, terkumpul komitmen dana sebesar QAR 15,750. Malam itu, ditambah dengan dana yang telah terkumpul sebelum acara melalui Dana Q-ta sebesar QAR 4,250 maka total dana yang akan disumbangkan kepada ITB melalui SKD menjadi QAR 20,000 atau Rp. 50,000,000. Pembawa acara Yuniarto, alumni Fisika 1995 yang dikenal dengan Unang, membawa acara malam itu menjadi bertambah meriah dan segar. Penampilan mereka diselingi oleh presentasi oleh Djatiwangsa Zen bertajuk Menabung, Saham atau Investasi; serta presentasi oleh Faisal Wiryasantika bertajuk Black Berry. “Acara ini adalah langkah awal dari alumni di Qatar untuk memberikan apa yang terbaik bagi almamater. Karena tidak ada yang namanya bekas almamater. Untuk itulah sudah selayaknya dan pantas saat ini jika kita berikan sebagian dari return pendidikan yang telah kita nikmati dari ITB sekian tahun lalu untuk almamater tercinta”, kata Susilo Cahyono, Ketua IA Qatar dalam kata sambutan singkatnya sebelum acara ditutup.