65 Tahun Geodesi Indonesia: Indonesia Jadi Pemimpin ASEAN

Oleh Natasha Agustina

Editor Natasha Agustina

BANDUNG, itb.ac.id - ITB sebagai salah satu lumbung ilmu pengetahuan nasional kembali memeriahkan dunia pendidikan tinggi dengan mengadakan peringatan pendidikan tinggi Geodesi di Indonesia yang ke-65. Sebagai tuan rumah, Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB berkolaborasi dengan alumni Geodesi di seluruh Indonesia mempersembahkan A Commemoration of The 65th Anniversary of Higher Education in Geodesy in Indonesia yang diketuai oleh Dr.rer.nat. Poerbandono, ST., MM selaku dosen Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika ITB. Acara yang berlangsung dari Minggu sampai dengan Jumat (09-14/08/15) di ITB maupun di tempat wisata sekitar Bandung ini mengundang tak hanya para pamangku kebijakan di bidang geodesi dari Indonesia, namun juga dari seluruh dunia khususnya Asia Tenggara.

Secara umum, acara yang bertemakan "Progress in Applied Geospatial Science in a view of the southeast Asian Region" ini terbagi menjadi tiga kelompok acara utama yaitu Student Competition, Curricula Workshop, dan Geospatial Indusry Expo and Technological Presentations. Student Competition adalah kompetisi untuk mahasiswa dengan tiga mata lomba yaitu Geographic Information System (GIS) Competition, GIS Olympiad Field Test dan Map Competition. Lomba-lomba tersebut diselenggrakan untuk meningkatkan antusiasme dan semangat generasi muda Indonesia untuk menekuni bidang geodesi dan geomatika. Pada rangkaian kompetisi tersebut, diadakan pula Student Congress yang menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berdisukusi seputar poros kemaritiman dan peran angkatan kerja muda Indonesia. Dibuka pada Minggu (09/08/15) di hotel Saunggaling, Bandung, kompetisi ini ditutup pada Kamis (13/08/14) sekaligus pengumuman pemenang lomba di Aula Timur ITB.

Acara utama selanjutnya adalah lokakarya kurikulum yang diselenggarakan di Perpustakaan Pusat ITB pada Rabu (12/08/15). Pada lokakarya ini, dibahas baku dan penjaminan mutu kurikulum geodesi di Indonesia. Lokakarya ini bertujuan untuk menginisiasi dan memperkuat penelitian dan aktivitas mengajar yang kolaboratif dalam bidang geodesi. Sedangkan Geospatial Industry Expo and Technological Presentations tersusun atas serangkaian acara yang sangat bermanfaat untuk membangun kolaborasi antarpemangku kebijakan dari Industri, akademisi, praktisi, ahli dan mahasiswa dalam bidang geodesi dari seluruh dunia. Diawali dengan Seminar Nasional tentang kedaulatan informasi geospasial dan Lecturer Series yang diadakan secara paralel untuk membahas topik-topik dalam geospasial yaitu Photogrammetry and Remote Sensing, Surveying, Geographic Information System, dan Land Management pada Kamis (13/08/15), acara dilanjutkan dengan Company's Technological Presentations dan Open scientific Meeting  pada Jumat (14/08/15).  Expo dari perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam bidang geodesi dan geomatika turut memeriahkan kegiatan ini.

 Bekal Mengahadapi MEA 2015

Poerbandono mengaku bahwa peringatan ini memiliki dua misi utama yaitu misi nasional dan regional. "Kita ingin semua perguruan tinggi di indonesia memiliki riwayat yang sepanjang itu (65 tahun). kita ingin memastikan standar. Standar pendidikan tinggi, kemudian standar resources yang diperlukan untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi itu. Itu misi nasionalnya," papar Poerbandono dengan antusias. Selama ini ITB sering mengadakan peringatan pendidikan tinggi geodesi. Namun, hanya sebatas pendidikan tinggi geodesi di ITB. Peringatan yang ke-65 ini diharapkan dapat meningkatkan kedaulatan pengetahuan geodesi di Indonesia. "Untuk misi regionalnya, tahun depan kita jadi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan kita adalah pemilik wilayah terbesar. Indonesia adalah pemilik laut terbesar, pemilik wilayah terbesar. Seharusnya kita menjadi pemimpin. Inisiatif itu yang kita butuhkan," Ungkap Poerbandono. Menurut Poerbandono, acara ini hanya untuk mengumpulkan jejaring para pemangku kebijakan di bidang Geodesi. "Karena setelah ini kita akan meyusun bersama-sama sebuah buku peringatan dan secara isi memperlihatkan status peta kekuatan geodesi Indonesia. Kita ingin eksis di Southeast Asia," tutupnya dengan optimis.