Kurangnya Lahan Terbuka, Mahasiswa ITB Wujudkan Lapangan Multifungsi di Kampung 200
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id–Pada bulan April lalu, Mahasiswa ITB melakukan proyek sosial di Kampung 200, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, Kota Bandung. Proyek sosial yang dilakukan adalah pembangunan lapangan multifungsi di desa tersebut. Pada Jumat (13/5/2022) lalu, proyek ini secara resmi telah selesai dilaksanakan dan sudah diserahkan kepada pengurus desa setempat terkait pengelolaan dan penggunannya. Proyek sosial ini dilakukan oleh Kelompok 8 mata kuliah KU4093-Pendidikan Karakter.
Kelompok yang beranggotakan 8 orang ini terdiri dari Rina Lia Putri, Ismi Faridotul Laili, Muhammad Yusvado Aldrian Habib, Yuda Muhammad Ramdhani, Williams Utaman (Ketua), Syifa Destiana, Ryan Saefulrochman, Farida Rosyadi (Asisten).
Pembangunan lapangan ini bertujuan untuk menambah ruang terbuka yang bisa digunakan untuk berbagai aktivitas seperti bermain, senam, dan berbagai kegiatan positif lainnya. “Jadi lapangan ini berperan sebagai stimulus untuk melakukan aktivitas positif serta meningkatkan kualitas hidup warga Kampung 200,” ungkap Williams saat ditanyai via Line.
Perencanaan proyek ini telah dilakukan mulai akhir Februari lalu. Survei pertama dilakukan pada 27 Februari. Berselang sebulan kemudian (26/2/2022), dilakukan Focus group discussion bersama ketua RT 03, Udin, dan warga yang memang berkenan untuk turut berdiskusi. Setelah semua perencanaan rampung, dimulailah pengerjaan proyek.
Dalam pelaksanaannya, penyerahan material pembangunan dibagi dalam tiga tahap. Tahap pertama dimulai pada 2 April hingga tahap ketiga pada 29 April. Selama pembangunan, sekelompok mahasiswa tersebut juga melakukan acara buka bersama warga guna menjalin silaturahmi.
Setelah melalui beberapa tahap dan kegiatan, proyek ini secara resmi selesai pada 13 Mei 2022. Acara penutupan proyek ini diisi dengan acara syukuran dan serah terima lapangan secara simbolis oleh Dr. Epin Saepudin, M.Pd. selaku dosen pengampu KU4093.
“Meskipun banyak kendala yang dijumpai, pada akhirnya proyek ini berhasil terealisasi dengan baik karena etos kerja dan tanggung jawab setiap pihak yang terlibat,” ujar ketua kelompok tersebut. Mereka mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ditmawa ITB, asisten, warga Kampung 200, dan seluruh pihak yang telah membantu terlaksananya proyek ini.
Melalui proyek ini mereka berharap agar kehidupan warga Kampung 200 semakin baik. “Harapan terbesar dari kegiatan ini adalah agar kehidupan warga Kampung 200 dapat melesat secara signifikan seiring dengan kebutuhan lahan terbuka serta makin banyak warga di berbagai penjuru Nusantara atau bahkan dunia yang dapat merasakan perubahan kehidupan yang dipenuhi dengan kebaikan melalui kehadiran mahasiswa sebagai representasi para cendekiawan, sebagaimana harapan bagi pemuda yang dapat mengguncang dunia sungguh menjadi nyata,” jelas Williams.
Mewakili kelompoknya, Williams berpesan bahwa pendidikan karakter bukanlah tentang memproses karakter mahasiswa ke dalam suatu bentuk karakter secara spesifik, melainkan tentang mengingatkan kembali kodrat setiap jiwa sebagai manusia dan mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat.
Reporter: Kevin Agriva Ginting (Teknik Geodesi dan Geomatika, 2020)