Ada Coliform di Water Tap ITB? (1)

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Hasil praktikum mikrobiologi lingkungan para mahasiswa Teknik Lingkungan (TL) angkatan 2003 menunjukkan adanya bakteri coliform dalam water tap ITB. Bakteri coliform adalah golongan bakteri intestinal, yaitu hidup dalam saluran pencernaan manusia. Bakteri coliform adalah bakteri indikator keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri coliform fekal adalah bakteri indikator adanya pencemaran bakteri patogen. Penentuan coliform fekal menjadi indikator pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah, cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, coliform adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan coliform, artinya, kualitas air semakin baik. Hasil praktikum ini memang bukan hasil analisis laboran profesional; hanya hasil praktikum mahasiswa semata. Kendati demikian, tetap pantas muncul satu pertanyaan konfirmatif: benarkah ada coliform di dalam instalasi water tap ITB? Mungkin memang perlu dilakukan pengujian yang profesional mengingat bahwa memang kualitas air dalam instalasi water tap ITB belum pernah secara khusus diuji di laboratorium. Praktikum kedelapan mata kuliah TL-2203 Mikrobiologi Lingkungan ini telah menguji beberapa sampel air yang diambil dari sepuluh tempat yang berbeda, empat diantaranya berasal dari sistem air minum water tap ITB. Keempat sampel itu berasal dari sampel air dari water tap Labtek Teknik Elektro, sampel air dari water tap Arsitek, sampel air dari water tap TU Teknik Lingkungan, dan sampel air yang langsung berasal dari sistem pengolahan air ITB. Metode pengujian yang digunakan adalah metode Most Probable Number (MPN) atau terminologi Indonesianya, Jumlah Perkiraan Terbatas (JPT). Metode ini merupakan metode standar World Health Organization (WHO) dalam identifikasi coliform di air, susu, dan makanan tertentu. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel. Karena beberapa jenis bakteri selain coliform juga memiliki sifat fermentatif, diperlukan uji konfirmasi untuk mengetes kembali kebenaran adanya coliform dengan bantuan medium selektif diferensial. Uji kelengkapan kembali meyakinkan hasil tes uji konfirmasi dengan mendeteksi sifat fermentatif dan pengamatan mikroskop terhadap ciri-ciri coliform: berbentuk batang, Gram negatif, tidak-berspora. Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Jadi misalnya terdapat nilai MPN 10/g dalam sebuah sampel air, artinya dalam sampel air tersebut diperkirakan setidaknya mengandung 10 coliform pada setiap gramnya. Makin kecil nilai MPN, maka air tersebut makin tinggi kualitasnya, dan makin layak minum. Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi. (bersambung)