Bekerja Sama dengan Bank BTN, ITB Resmikan Water Refill Station di ITB Kampus Jatinangor untuk Dukung Program Green Campus
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
JATINANGOR, itb.ac.id – Institut Teknologi Bandung (ITB) bekerja sama dengan PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk melaksanakan peresmian Water Refill Station yang diselenggarakan di ITB Kampus Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Jumat (1/3/2024).
Water Refill Station atau stasiun air isi ulang ini menggunakan teknologi IGW Membran Ultrafiltrasi yang sudah terdaftar guna komersialisasi melalui Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB. Sebelumnya, Water Refill Station juga telah diresmikan di ITB Kampus Ganesha pada Oktober 2023 lalu.
Direktur ITB Kampus Jatinangor, Prof. Ir. Agus Jatnika Effendi, Ph.D., dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Bank BTN atas pengadaan Water Refill Station ini.
Dia mengatakan dengan adanya alat tersebut sangat membantu mahasiswa, terutama untuk kebutuhan air minum di ITB Kampus Jatinangor. Terlebih sejak perpindahan mahasiswa Tahap Persiapan Bersama (TPB) ke ITB Kampus Jatinangor, jumlah populasi di sana pun meningkat hingga di kisaran 8.000 orang.
Maka dari itu, kebutuhan infrastruktur di ITB Kampus Jatinangor otomatis akan meningkat, salah satunya mengenai penyediaan air minum. Belum lagi kondisi suhu dan cuaca di ITB Kampus Jatinangor yang cenderung lebih panas di siang hari, tak heran apabila kebutuhan air minum pun menjadi bertambah.
Menurutnya dengan adanya teknologi inovasi tersebut dapat membantu mahasiswa untuk hidup lebih sehat sekaligus berhemat.
"Water Refill Station ini sangat membantu, karena ini air siap minum dan ini for free ya, gratis. Artinya, anak-anak tinggal mengambil. Lain halnya dengan air dalam kemasan, mereka (mahasiswa) harus membeli. Jadi ini sangat membantu mahasiswa. Itulah kurang lebih tujuannya," ujarnya.
Beliau menjelaskan bahwa sudah ada 2 Water Refill Station di ITB Kampus Jatinangor. Lokasi pertama berada di antara Gedung Kuliah Umum (GKU) 1 dan GKU 2. Sedangkan stasiun isi ulang air lainnya berada di GKU 3. Ke depannya, Water Refill Station ini akan hadir juga di Saraga Olahraga Ganesha (Saraga).
Sementara itu, Sekretaris Bidang Teknologi Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan (LPIK) ITB, Dr. Rofiq Iqbal, S.T, M.Eng., Ph.D., mengatakan bahwa kapasitas Water Refill Station ini dapat mencapai 2,5 kubik per jam. Jumlah tersebut tergolong sangat besar. Jika setiap orang per harinya membutuhkan 10 liter air, artinya kebutuhan air minum ribuan warga kampus di ITB Kampus Jatinangor dapat terpenuhi.
Dia pun menjelaskan beberapa kelebihan dari Water Refill Station, di antaranya adalah low energy karena dikembangkan dengan teknik ultrafiltrasi yang berbeda dari biasanya. Sehingga dapat mempertahankan kandungan mineral dalam air.
Alat inovasi ini pun dapat digunakan untuk air PDAM maupun air tanah. Tak hanya itu, Water Refill Station tersebut juga telah dilengkapi dengan karbon aktif pada tahap penyaringan awal untuk menghilangkan bau, zat organik, dan sisa klorin bebas. Adapun biokeramik pada tahap pengolahan akhir digunakan untuk mengembalikan kesegaran dan mineral penting dalam air. Biokeramik ini mengandung partikel antibakteri untuk tahap desinfeksi akhir.
“Jadi, intinya, kelebihan dari teknologi ini selain yang udah disebutkan oleh Prof. Agus, jadi, low energy, debitnya besar, dan mineralnya masih terjaga,” tuturnya.
Di sisi lain, Branch Manager PT. Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk Kantor Cabang Bandung, Suhartini, merespons positif adanya Water Refill Station ini. Dia mengatakan hal tersebut juga sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan dari perusahaan.
Dirinya berharap, kehadiran Water Refill Station ini dapat mendukung program green campus di ITB Kampus Jatinangor. Adanya stasiun air isi ulang ini pun sekaligus menjadi kampanye pengurangan botol dan sampah plastik.
Sebagai langkah mendukung kesadaran lingkungan dan mempromosikan gaya hidup berkelanjutan, penerapan Water Refill Station di lingkungan kampus menjadi bukti nyata bahwa ITB berkomitmen untuk berperan aktif dalam mengurangi sampah plastik dan melindungi lingkungan untuk masa depan yang lebih baik.
Reporter: Rafie Altaf Pramantya (Teknik Geofisika, 2022)