Alumni Teknik Fisika ITB, Jelaskan Peran Teknologi Material dalam Industri Elektronik
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Himpunan Mahasiswa Teknik Fisika (HMFT) Institut Teknologi Bandung (ITB) mengadakan webinar HMFT Career Weekend Epsilon Vol. 2: The Role of Material Technologist in Electronics Industry, Minggu (19/09/20211). Narasumber pada webinar ini adalah Ikhtiar. Ia merupakan alumni Teknik Fisika ITB tahun 2005. Saat ini ia bekerja sebagai insinyur penelitian dan pengembangan di industri semikonduktor.
Engineering Physics Unfolded Professionally (Epsilon) diadakan untuk memberikan berbagai insight terkait dunia keprofesian teknik fisika. Epsilon Vol. 1 telah dilaksanakan pada 11 Juli 2021 dengan tema The Development and Practical Usage of Instrumentation and Control for Future Transportation. Rangkumannya dapat dibaca di instagram @berkembang.hmft.
Chip merupakan komponen utama dari segala jenis piranti yang melakukan fungsi komputasi seperti laptop dan hp. Umumnya piranti komputasi terusun atas tiga komponen, yaitu komponen processing (seperti CPU), memory dan storage (seperti SSD). “Piranti komputasi, itulah yang sebenarnya sebagai tulang punggung dunia digital sekarang,” jelas Ikhtiar.
Berdasarkan sifat hantarannya, material dibagi menjadi konduktor (menghantarkan listrik), insulator (tidak menghantarkan listrik), dan semikonduktor. Meskipun dikatakan sebagai produk semikonduktor, nyatanya tiga jenis material ini harus diproses secara bersamaan untuk menghasilkan satu chip agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
Dalam satu chip, terdapat berbagai jenis material. Transistor yang komponen utamanya terbuat dari semikonduktor jumlahnya dapat mencapai milyaran dalam satu chip. Transistor-transistor ini dihubungkan satu sama lain dengan konduktor untuk mengirim sinyal 1 0 1 0. Agar short circuit tidak terjadi maka digunakan material insulator sebagai penyulubung material konduktor.
Sebagai representasi dari material technologist, Ikhtiar menjelaskan bahwa dalam industri semikonduktor pekerjaannya layaknya seperti koki, yaitu menyiapkan wafer atau chip dengan bumbu-bumbu dari tabel periodik. “Kita coba kombinasi, unsur-unsur ini, kita coba satu-satu secara sistematis. Kemudian, kita evaluasi yang paling berpotensi,” ujar lelaki kelahiran Palu ini.
Amerika Sekitar, negara Ikhtiar berada merupakan salah satu kiblat dunia dalam industri semikonduktor. Ikhtiar menjelaskan bahwa disana terdapat berbagi perusahaan yang menunjang industri semikonduktor ini. “Walaupun perusahaan semikonduktor seperti Intel membuat chipnya sendiri, terdapat industri penunjang yang menyediakan alat-alat manufaktur chip,” jelas Ikhtiar.
Selain perusahaan alat manufaktur, orientasi perusahaan industri penunjang lainnya adalah desain sirkuit dan pembuatan software untuk desain sirkuit. Perusahaan-perusahaan ini biasanya menjual software buatannya ke perusahaan besar seperti Intel.
“Proses pembuatan chip ini panjang sekali, dari riset, desain, manufaktur hingga akhirnya jadi produk di tangan kalian. Bisa dibilang saya bekerja di sisi eksplorasinya atau hulunya kalo saya pakai analogi migas,” jelas Ikhtiar.
Amalia Wahyu Utami (Teknik Fisika 2020)