Lulus dengan predikat cum laude, Alyssa telah berhasil menorehkan segudang prestasi selama di bangku kuliah. Dalam kurun waktu empat tahun, kompetisi-kompetisi yang dijuarainya sebagian besar terkait dengan bidang robotika dan kelistrikan antara lain peringkat pertama di kompetisi Robo-soccer Category of National Robotic Contest, peringkat pertama di Huro-Cup United Soccer Category of Federation of International Robosoccer Association (FIRA) Roboworld Cup di Daejoen, Korea, semifinal di Schneider Go Green in The City, dan Best Project Awards of 2nd Asian Undergraduate Summit.

Saat diwawancarai Senin (17/07/17) lalu, Alyssa menuturkan bahwa sejak kecil ia selalu didorang orang tuanya untuk mengikuti kompetisi-kompetisi. "Lomba pertama saya ketika kelas 2 SD dan itu adalah lomba sempoa. Berkali-kali kalah karena tidak serius belajar dan hanya ikut karena disuruh orang tua. Baru saat kelas 5 SD setelah diberi pengertian oleh guru dan terpilih mewakili sekolah, saya mulai semangat belajar dan beberapa kali menang setelahnya," ujar Alyssa. "Motivasi ikut lomba adalah karena senang dengan atmosfirnya, bisa kenal dengan teman-teman hebat lain, dan punya kesempatan jalan-jalan ke luar negeri," imbuhnya.

Tak hanya di bidang akademik, Alyssa juga aktif di kegiatan-kegiatan non akademik. Di akhir 2013 sampai Januari 2014 ia menjabat sebagai Ketua ITB Goes to Madura yang merupakan salah satu mata acara dari Aku Masuk ITB 2014. Hingga 2016, Alyssa tetap ikut andil di kegiatan-kegiatan terpusat non-akademik dan sempat menjabat sebagai ketua proyek di tim Humanoid Robosoccer Unit Robotika (URO) ITB. Selain kompetisi dan kegiatan non-akademik, Alyssa turut andil dalam proyek antara PLN dan LAPI ITB mengenai Continued Study about National Losses in Transmission and Distribution in 2016-2024.

Penulis: Silvi Absharina & Fatimah Larassaty Putri
Sumber gambar: https://twitter.com/divaalyssa