Apit Tjiapit dan IA ITB: Kolaborasi Ekspos Pasar Cihapit Bandung
Oleh Teguh Yassi Akasyah
Editor Teguh Yassi Akasyah
"Apit Tjiapit merupakan sebuah organisasi bentukan program CCE MBA ITB yang bertujuan untuk menghidupkan kembali Pasar Cihapit, Bandung. Kami bergerak atas dasar keilmuan kami dan juga membangkitkan kembali semangat para pedagang di Pasar Cihapit," tutur Susan Angelika (MBA CCE angkatan 54) selaku Vice Chief Executive Officer (CEO) Apit Tjiapit. Dalam acara tersebut mahasiswa mendistribusikan dagangan yang berasal dari Pasar Cihapit. Dagangan yang didistribusikan adalah sayuran yang telah dikelompokan sesuai jenis makanannya, seperti bahan untuk sup dan lainnya. "Sayuran ini kami distribusikan untuk mengekspos kembali dagangan Pasar Cihapit kepada alumni yang pernah merasakan Pasar Cihapit sebagai tempat berkumpul dahulunya," tambah Susan.
Bermula dari semangat Lik Gayantini Cilik Ari, kerap disapa Cilik Ari, yang kembali ke Pasar Cihapit sebagai pengamat pasar. Dahulu Cilik Ari semasa sekolahnya hadir sebagai penikmat pasar, namun sekarang sudah jarang mahasiswa bahkan ibu rumah tangga yang singgah di Pasar Cihapit, ditambah lagi dengan kondisi pasar yang saat ini tidak terawat. "Berawal dari sana, kami mencoba masuk ke pedagang dan ikut berdagang disana agar memeroleh data yang lebih akurat terkait pasar. Proyek ini dimulai pada akhir tahun 2015," tutur Cilik Ari dalam acara tersebut.
Cilik Ari dan mahasiswa CCE MBA ITB mengkonsepkan desain baru Pasar Cihapit dan menerapkan berbagai program dari Senin hingga Minggu. Cilik Ari awalnya mencoba mengajak teman-teman dekat untuk kembali membangun Pasar Cihapit mulai dari masalah pendanaan, pengaliran air, dan juga kehidupan pedangan di sana. "Saat ini pedagang telah merasakan manfaatnya dan turut mendukung program ini," tutur Cilik Ari.
Ridwan Djamaluddin mengutarakan kebanggaannya terhadap program ini. Dikarenakan oleh kerja sama antara Apit Tjiapit dan IA ITB ini, program pembangkitan kembali Pasar Cihapit ini didukung sepenuhnya, bukan hanya dari segi materil melainkan juga dari segi moril. Bahkan karena adanya program ini, IA ITB ditantang langsung oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil, untuk membenahi pasar selain Pasar Cihapit. "Kami menerima tantangan ini. Dahulu ketika masih di bangku perkuliahan, pasar merupakan salah satu tempat kami berkumpul. Selain mengenang hal tersebut, program ini sangat baik untuk menghidupkan kembali sosial masyarakat di Bandung," tutur Ridwan.