Arifin Panigoro dan Susilo Siswoutomo Berikan Seminar Kepemimpinan Bagi Mahasiswa ITB

Oleh Edo Belva

Editor Edo Belva

BANDUNG, itb.ac.id-Resimen Mahasiswa (Menwa) ITB mengadakan seminar bertema Kepemimpinan. Seminar ini menghadirkan alumni Menwa ITB angkatan E-2, Dr. (HC) Ir. Arifin Panigoro dan alumni Menwa ITB angkatan E-7 Ir. Susilo Siswoutomo. Moderator pada seminar ini adalah Ir. Hasanudin Z. Abidin Seminar ini diselenggarakan di Gedung Aula Barat ITB pada hari Sabtu (23/02/13).

Seminar ini merupakan salah satu dari rangkaian acara penerimaan anggota baru Menwa ITB. "Kita memilih tema kepemimpinan karena  kepemimpinan adalah sesuatu yang kita semua butuhkan," ujar Evans Azka (Teknik Lingkungan 2010) sebagai Wakil Kepala Seksi Teretorial Menwa ITB.

Biasakan Memimpin Diri Sejak Dini

"Berdasarkan beberapa survey internasional, Indonesia akan diprediksi menjadi salah satu negara terkuat di dunia dalam kurun 20-30 tahun lagi," ujar Susilo. "Dan saat itu kalianlah yang saat ini sedang duduk di bangku kuliah yang akan menjadi generasi pemimpin di masa itu," tambahnya.

Menurut Susilo yang sekarang sedang menjadi Wakil Mentri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), setiap orang harus dan mampu menjadi pemimpin yang baik, minimal untuk memimpin dirinya. Oleh karena itu, kemampuan memimpin yang baik harus dimiliki oleh setiap orang dengan membiasakan memimpin diri dari sekarang.

Susilo juga menyebutkan beberapa hal yang penting untuk dilakukan saat masih menjadi mahasiswa. Hal tersebut adalah belajar, berorganisasi, berwiraswasta. Susilo bercerita dia telah melaksanakan tiga dari empat hal tersebut. Lulus ITB dalam empat tahun. Berorganisasi di Menwa dan Himpunan. Dan berwiraswasta dengan menjadi pengajar untuk pelajaran-pelajaran kuliah.

Memiliki Pengalaman Dipimpin

Melihat penjelasan Susilo yang sudah sangat lengkap, Arifin Panigoro hanya menambahkan sedikit sembari menceritakan pengalamannya semasa kuliah dulu. Arifin menjelaskan bahwa hal penting yag dia dapatkan saat bergabung di Menwa ITB dulu bukanlah kemiliterannya, melainkan kedisiplinan.

Arifin menjelaskan bahwa kedisiplinan harus dimiliki setiap orang di Indonesia. Menurutnya kedisiplinan dapat mengembangkan kualitas seseorang. Dia mengambil contoh di beberapa negara, seperti Korea Selatan yang memiliki program wajib militer bagi setiap pemudanya memiliki kualitas penduduk yang sangat baik.

Arifin juga menyebutkan bahwa pemimpin yang baik adalah pemimpin yang dapat mengambil keputusan secara cepat dan berani tetapi tetap dengan berbagai pertimbangan. Karena itu dia menjelaskan bahwa pemimpin yang baik adalah orang yang memiliki pengalaman dipimpin.

"Tidak ada yang instan, semua butuh pembelajaran," ujar Arifin. "Dan agar bisa mengambil keputusan dengan baik, kita harus memiliki kompetensi di bidang yang berkaitan dan pernah menghadapi berbagai kondisi permasalahan," tambahnya.

Susilo juga menyetujui hal ini, karakter pemimpin yang baik memerlukan pengalaman sebagai anak buah, sehingga mengetahui kebutuhan tingkat mendasar dan tidak menjadi pemimpin yang otoriter. Susilo menambahkan bahwa pemimpin yang baik harus memiliki integritas, kapabilitas dan bisa diterima oleh banyak orang.