Asah Kompetensi Mahasiswa Pascasarjana lewat Pelatihan Kepemimpinan dan Kewirausahaan

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - Para mahasiswa pascasarjana yang menerima beasiswa dari Bakrie Graduate Fellowship tahun 2014/2015 dan beberapa mahasiswa ITB pascasarjana umum (nonbeasiswa) mengikuti pelatihan kepemimpinan dan kewirausahaan pada Rabu-Kamis (08-09/10/14). Acara ini dapat terselenggara atas kerja sama Lembaga Kemahasiswaa ITB Bidang Kesejahteraan dengan Bakrie Center Foundation (BCF). Pelatihan ini merupakan salah satu program BCF dalam memberdayakan sumber daya manusia yang sedang menempuh program pascasarjana di 11 universitas di Indonesia, termasuk ITB. Kerja sama antara ITB dan BCF ini bertujuan untuk membentuk sosok-sosok pemimpin nasional yang berwawasan internasional.

Dr. Henry Pangemanan, S.H., M.M. selaku General Manager of Domestic Program and Alumni Relation dari Bakrie Center Foundation menjelaskan bahwa pelatihan ini adalah tindak lanjut dalam terus mengembangkan kompetensi mahasiswa pascasarjana terutama yang menerima beasiswa dari BCF. Setelah menjalani pelatihan ini, diharapkan para penerima beasiswa dapat merumuskan modal apa yang telah dan akan mereka miliki untuk mengabdi kepada masyarakat.

"Program ini adalah untuk jangka panjang. Kami pun tidak ingin hanya memberikan beasiswa dan melepas mereka begitu saja. Kami ingin terus mengembangkan kompetensi yang mereka miliki sehingga mereka bisa memiliki kompetensi unruk menjadi region leader," ujarnya.

Pelatihan ini adalah yang keempat kalinya diadakan oleh BCF. Pelatihan yang berlangsung selama dua hari ini menghadirkan pembicara dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) dan Inspira. Ada dua hal pokok yang disampaikan, yaitu self-motivation dan entrepreneurship. Sejak kini, para mahasiswa pascasarjana hendaknya telah tahu posisi mereka sekarang dan ke depannya mempunyai motivasi untuk menjadi pemimpin. Kepemimpinan itu dimulai untuk diri sendiri, seperti disiplin dan objektif, lalu dilanjutkan untuk memberdayakan ilmu untuk orang lain. Kompetensi yang tak kalah penting adalah kewirausahaan, yaitu kemampuan untuk mengembangkan suatu produk yang bermanfaat dan dapat menciptakan lowongan pekerjaan.

Menurut data yang diperoleh oleh BCF, hanya ada kurang dari 5% penduduk Indonesia yang dapat menempuh program pascasarjana. Oleh karena itu, tanggung jawab moral mahasiswa pascasarjana itu sesungguhnya besar dalam mengaplikasikan ilmu dan kompetensi yang telah mereka miliki. Sesuai dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang salah satunya adalah pengabdian masyarakat, diharapkan pada mahasiswa pascasarjana mampu berkontribusi dalam membangun Indonesia yang lebih madani. Salah satu program yang sedang dirancang sebagai kegiatan alumni BCF adalah kegiatan sharing kepada anak-anak Indonesia tentang keilmuan dan keprofesian bidang yang dijalani oleh alumni. Tujuannya adalah untuk membuka wawasan anak-anak sedari dini tentang berbagai macam bidang yang bisa mereka geluti saat dewasa nanti untuk Indonesia yang lebih sejahtera.

"Harapan kami di masa yang akan datang lebih banyak mahasiswa yang bisa mengikuti pelatihan ini. Semoga bisa disinergikan dengan lembaga koorperasi lainnya karena ini adalah salah satu cara untuk menemukan talentful people yang dapat diakses lembaga untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia," jelas Imbang J. Mangkuto, CEO Bakrie Center Foundation.

 

Dokumentasi oleh panitia