Beasiswa LPDP, Cegah Bencana dari Bonus Demografi
Oleh Luh Komang Wijayanti Kusumastuti
Editor Luh Komang Wijayanti Kusumastuti
Pada tahun 2030 kelak, Indonesia akan membutuhkan sebanyak 113 juta tenaga kerja terdidik. Sedangkan kini, Indonesia hanya memiliki sekitar 55 juta. Tenaga kerja terdidik tersebut akan mengelola peluang pasar yang berkembang di Indonesia seperti bidang jasa, pertanian, industri, pertambangan, dan lainnya. Jika dibandingkan dengan negara lain, jumlah penduduk Indonesia yang berpendidikan tinggi hingga jenjang S3 masih terbilang rendah. Tidak dipungkiri jika dalam beberapa program dan proyek, Indonesia masih mengandalkan tenaga kerja asing. Hal-hal tersebut menjadi tantangan bangsa untuk mewujudkan percepatan pembangunan perekonomian. Jika bonus demografi tersebut tidak dipersiapkan dengan baik semenjak dini, perekonomian Indonesia tentu akan tertinggal.
Peran LPDP di sini adalah mengelola dana abadi untuk pendidikan yang bergerak di bawah pengawasan Kementerian Keuangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Agama. Pembiayaan pendidikan hingga ke jenjang yang paling tinggi menjadi salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM. Visi LPDP dengan dana tersebut adalah untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang sejahtera, demokratis, dan berkeadilan.
Meraih Beasiswa LPDP
LPDP menjadi beasiswa terbaik karena memberi dukungan penuh keuangan. Mulai dari biaya pembuatan visa, biaya tempat tinggal, biaya sekolah, hingga biaya tesis ataupun disertasi. Selain itu, bergabung dengan beasiswa LPDP juga memunculkan keuntungan yaitu mendapatkan suatu komunitas baru yaitu ikatan alumni LPDP yang kuat. Selain itu, tidak ada ikatan dinas yang perlu ditandatangani saat menerima beasiswa LPDP. Namun tentunya penerima perlu mengabdi untuk Indonesia kelak.
LPDP menyediakan lima jenis beasiswa. Beasiswa tersebut adalah Beasiswa Magister-Doktor, Beasiswa Afirmasi, Beasiswa Tesis dan Disertasi, Beasiswa Spesialis Kedokteran, dan Beasiswa Presiden. Berbagai bidang ilmu dapat menjadi tujuan antara lain Teknik, Sains, Pertanian, Akuntansi/Keuangan, Hukum, Agama, Kedokteran, Ekonomi, Sosial, dan Budaya. LPDP membuka empat periode seleksi dalam setahun yaitu pada bulan Maret, Juni, September, dan Desember.
Secara umum, beberapa syarat yang harus dipenuhi antara lain:
1. Merupakan WNI dengan identitas kependudukan sah
2. Lulusan program studi perguruan tinggi dalam negeri terakreditasi BAN-PT maupun perguruan tinggi luar negeri yang telah diakui sesuai Dikti.
3. Berjiwa kepemimpinan dan berpengalaman aktif dalam organisasi
4. Menandatangani surat pernyataan antara lain:
a. Tidak pernah terlibat tinfakan melanggar hukum
b. Tidak pernah terlibat dalam tindak oelanggaran kode etik akademik
c. Tidak menerima beasiswa dari sumber lain
d. Bersedia mengabdi kepada kepentingan bangsa Indonesia
5. Mendapatkan Surat Izin Belajar dari Atasan bagi yang sedang bekerja
6. Memiliki Surat Keterangan/ Reomendasi dari tokoh masyarakat bagi yang belum/ sedang tidak bekerja
7. Memilih program studi dan/atay perguruan tinggi yang direferensikan oleh LPDP (daftar bisa dilihat pada (www.lpdp.depkeu.go.id)
Persyaratan khusus lainnya adalah batas usia maksimal 35 tahun dan IPK 3.00 untuk program magister dan IPK 3.25 untuk program doktor. Disyaratkan pula kemampuan berbahasa inggris dengan nilai TOEFL ITP: 550/IELTS: 6.5/TOEFL IBT:7.9 untuk berkuliah di luar negeri.
Setelah melalui tahap pendaftaran secara online, kemudian dilaksanaan pemeriksaan berkas pendaftaran. Setelah itu dokumen akan dinilai dan dilanjutkan ke tahap wawancara. Pada tahap akhir, pelamar beasiswa akan diikutsertakan ke dalam pelatihan kepemimpinan untuk mencapai visi LPDP, yaitu mencetak pemimpin masa depan mulai dari pemimpin privat, pemimpin komunitas, maupun pemimpin bagi Indonesia.