Bekerja Sama dengan MIT, ITB Gelar FGD Bahas Perencanaan dan Pembangunan Ibu Kota Negara Baru Indonesia
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id-Institut Teknologi Bandung melalui Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pertama bersama para ahli dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), Selasa (28/9/2021) via Zoom meeting membahas perencanaan dan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Baru Indonesia.
Dengan tema "Idea Exchange Series of Indonesia New Capital City Planning and Development”, kegiatan ini menghadirkan Prof. Lawrence Vale (MIT), Prof. Tommy Firman (SAPPK, ITB) dan Ibnu Syabri (SAPPK, ITB) sebagai pembicara. Acara ini juga melibatkan Dr. Chairil Abdini (Bappenas), Ir. Kemal Taruc MBA (Bappenas), Prof. Larry Susskind (MIT), dan Prof. Bish Sanyal (MIT) sebagai pembahas.
Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., memberikan sambutan sekaligus membuka rangkaian FGD ini. Selanjutnya, Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas RI, Dr. Soeharso Monoarfa, sebagai first keynote speaker, memberikan penjelasan terkait key issues on new national capital city development.
Dalam sambutannya, Rektor menyampaikan bahwa topik pada diskusi ini merupakan isu yang sangat kompleks sehingga FGD secara berseri dapat menjadi metode yang tepat dalam membahas isu terkait pembangunan IKN. Bahkan, diskusi ini bisa menghasilkan sebuah solusi yang bisa digunakan sebagai input bagi pemerintah.
Menurutnya, forum ini menjadi kesempatan yang baik untuk memperluas jangkauan pengetahuan, jaringan, dan kemitraan antara ITB dan MIT sehingga kedua universitas ini dapat berkolaborasi dalam memajukan masyarakat global dalam bidang akademik.
Sebagai salah satu universitas terbaik di dunia, MIT menjadi referensi pendidikan dan riset bagi banyak universitas di dunia, termasuk ITB. Di lain sisi, ITB pun sedang berkembang dalam meningkatkan dan melestarikan atmosfer akademik dalam rangka menjadikan ITB sebagai salah satu pusat akademik paling aktif dan inovatif bagi pembelajaran dan penelitian. "Merupakan suatu kehormatan bagi ITB untuk bisa bersama MIT mewujudkan kerja sama ini," ucapnya.
Rektor meyakini, dengan kerja sama bersama MIT, kolaborasi yang lebih institusional dan lebih efektif akan terjadi antara MIT dan ITB. Adapun pembahasan pada FGD ini, tentang pembangunan ibu kota negara, merupakan tantangan besar. “Para ahli di sini (MIT dan ITB) sangat berkontribusi untuk memecahkan masalah kompleks tersebut di Indonesia,” jelasnya. Ia menutup sambutan dengan menyampaikan selamat kepada jurusan perencanaan wilayah dan kota yang berulang tahun ke-62.
Reporter: Mirmanti Cinahya Winursita (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)