Jeremy Thomas: ITB Jauh Lebih dari Kata Baik
Oleh habiburmuhaimin
Editor habiburmuhaimin
BANDUNG, itb.ac.id- Wisuda ITB kembali disemarakkan oleh kehadiran artis nasional. Aming yang beberapa waktu lalu lulus dari Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB kini berganti oleh kehadiran Jeremy Thomas. Tak datang sebagai penghibur, Jeremy Thomas menggunakan toga yang menjadi ciri khas para wisudawan. Lulusan Magister Administrasi Bisnis (MAB)-Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM) ITB ini menjadi warna tersendiri dalam Wisuda II tahun akademik 2008/2009, 18 April 2009.
Assesing Potential of Indonesian Creative Advertising Industry and Identifyng Critical Success Factors for The Industry: Case Study VMT Creative Network adalah judul thesis yang dibuat Jeremy. Jeremy memberi perhatian pada bagaimana Human Capital khususnya di industri kreatif bisa mengakomodasi karakteristik dari food and beverage industry yang selalu ingin berinvestasi di Indonesia.
"Apapun profesi kita, knowledge tetap harus build-in ada di kepala. Saya senang sekali dengan istilah portable intelektual," ujar Jeremy Thomas. Jeremy juga berpendapat perihal pentingnya keberlanjutan pendidikan bahwa akademik menjadi suatu keharusan yang harus terus di-improve. Dipilihnya program MBA ITB, menurut Jeremy, karena SBM-ITB saat ini masih tetap yang terbaik. "ITB jauh lebih dari kata baik," kata Jeremy Thomas.
MAB terbagi menjadi dua program, yaitu Young Professional Program dan Executive Program. Young Professional Program diperuntukkan bagi calon eksekutif maupun eksekutif muda. Namun, Executive program mensyaratkan pengalaman kerja paling tidak selama dua tahun bagi para pelamarnya.
MBA ITB-Executive Program menawarkan kelas profesional yang dibutuhkan untuk berkecimpung dalam bisnis global. Tercakup di dalamnya adalah Business Leadership Executive MBA (BLEMBA) program yang dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan para mahasiswanya. Program tersebut memberikan pengetahuan praktek untuk memecahkan berbagai macam masalah dalam dunia persaingan yang sesungguhnya. Dalam BLEMBA juga ditekankan akan kebutuhan pemakaian teknologi untuk menghasilkan manajemen yang efektif. Diharapkan lulusannya dapat mengimplementasikan kemampuan manajerialnya untuk menjadi pemimpin dalam dunia bisnis di komunitas.
Program ini mengkolaborasikan metode pembelajaran dari dosen akademik dengan praktisi dari industri lokal dan mancanegara. Sani Effendy, lulusan BLEMBA 1 dengan IPK 4, menyatakan kepuasannya atas program BLEMBA yang tidak sepenuhnya menawarkan akademik, tetapi juga perihal pertukaran budaya dari para dosen ekspatriat. Hal tersebut sejalan dengan BLEMBA yang secara rutin mengadakan seminar dan berbagai macam acara yang mendatangkan para bintang tamu dari berbagai perusahaan serta para entrepreneur.
Dapat ditempuh selama 18 bulan, program ini sangat membantu para mahasiswanya. Perkuliahan yang diselenggarakan pada akhir pekan dan bertempat di Jakarta terasa sangat selaras dengan latar belakang kesibukan para mahasiswanya yang kebanyakannya bekerja pada upper-level positions di berbagai perusahaan.
"Apapun profesi kita, knowledge tetap harus build-in ada di kepala. Saya senang sekali dengan istilah portable intelektual," ujar Jeremy Thomas. Jeremy juga berpendapat perihal pentingnya keberlanjutan pendidikan bahwa akademik menjadi suatu keharusan yang harus terus di-improve. Dipilihnya program MBA ITB, menurut Jeremy, karena SBM-ITB saat ini masih tetap yang terbaik. "ITB jauh lebih dari kata baik," kata Jeremy Thomas.
MAB terbagi menjadi dua program, yaitu Young Professional Program dan Executive Program. Young Professional Program diperuntukkan bagi calon eksekutif maupun eksekutif muda. Namun, Executive program mensyaratkan pengalaman kerja paling tidak selama dua tahun bagi para pelamarnya.
MBA ITB-Executive Program menawarkan kelas profesional yang dibutuhkan untuk berkecimpung dalam bisnis global. Tercakup di dalamnya adalah Business Leadership Executive MBA (BLEMBA) program yang dapat mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan para mahasiswanya. Program tersebut memberikan pengetahuan praktek untuk memecahkan berbagai macam masalah dalam dunia persaingan yang sesungguhnya. Dalam BLEMBA juga ditekankan akan kebutuhan pemakaian teknologi untuk menghasilkan manajemen yang efektif. Diharapkan lulusannya dapat mengimplementasikan kemampuan manajerialnya untuk menjadi pemimpin dalam dunia bisnis di komunitas.
Program ini mengkolaborasikan metode pembelajaran dari dosen akademik dengan praktisi dari industri lokal dan mancanegara. Sani Effendy, lulusan BLEMBA 1 dengan IPK 4, menyatakan kepuasannya atas program BLEMBA yang tidak sepenuhnya menawarkan akademik, tetapi juga perihal pertukaran budaya dari para dosen ekspatriat. Hal tersebut sejalan dengan BLEMBA yang secara rutin mengadakan seminar dan berbagai macam acara yang mendatangkan para bintang tamu dari berbagai perusahaan serta para entrepreneur.
Dapat ditempuh selama 18 bulan, program ini sangat membantu para mahasiswanya. Perkuliahan yang diselenggarakan pada akhir pekan dan bertempat di Jakarta terasa sangat selaras dengan latar belakang kesibukan para mahasiswanya yang kebanyakannya bekerja pada upper-level positions di berbagai perusahaan.