Berkeliling Dunia Lewat ISO Annual Concert: Traveling Through Melodies
Oleh Abdiel Jeremi W
Editor Abdiel Jeremi W
BANDUNG, itb.ac.id – ITB (ISO) kembali mengadakan konser tahunan pada Minggu (23/04/17) yang bertempat di Aula Barat ITB. Konser kesepuluh ini mengangkat tema “Traveling Through Melodies”. Berdasarkan tema itulah, para penampil membawakan karya dari berbagai negara mulai dari Prancis, Jepang, sampai Indonesia, sehingga penonton serasa diajak berkeliling dunia.
Konser ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu ensemble (guitar ensemble dan wind ensemble) dan orchestra. Instrumen dalam guitar ensemble terdiri dari gitar, contrabass, dan perkusi. Wind ensemble adalah kolaborasi dari alat musik tiup flute, klarinet, trompet, saksofon, dan trombon. Sedangkan orchestra merupakan gabungan dari 18 instrumen, seperti violin, selo, saksofon, dan drum.
“Konser tahunan merupakan kegiatan utama dari unit kegiatan mahasiswa ISO sebagai bentuk unjuk karya anggota,” ujar Iqbal Hilmi (Teknik Metalurgi 2014), selaku Co-Executive Director ISO Annual Concert. Kali ini, terdapat sebanyak kurang lebih 60 orang pemain musik dan 30 orang panitia yang terlibat dalam acara. Selain itu, ISO berkolaborasi dengan Marching Band Waditra Ganesha (MBWG) ITB untuk mengisi beberapa posisi yang meliputi trompet, mellophone, tuba, percussion, snare drum, dan bass drum. Diundang pula pemain oboe satu-satunya di Bandung, Petrus Aris Hariyadi, untuk mengisi konser ini. Hilmi mengaku bahwa konser ini hanya dipersiapkan selama tiga bulan mulai dari Januari 2017. Padahal, biasanya dibutuhkan waktu enam bulan. Namun, berkat tim yang kompak dan saling mendukung, konser berjalan baik dan lancar.
Meskipun persiapannya sangat singkat, konser berdurasi dua setengah jam ini sukses memukau hati penonton karena alunan musik yang indah dan kejutan-kejutannya. Hal unik dari konser ini adalah saat seorang konduktor mengenakan kostum pokemon sambil memimpin lagu "After School", yakni gabungan dari beberapa lagu kartun Jepang. Tak hanya itu, para penampil juga mempersembahkan sebuah lagu berjudul “A Tale of a Red Rose”, yang ternyata adalah hasil aransemen lagu dangdut “Sekuntum Mawar Merah” karya Elvy Sukaesih pada akhir acara.
Sumber gambar: dokumentasi pribadi
Reporter: Brigitha Amelinda Deviana (Teknik Perminyakan 2014)
ITB Journalist Apprentice 2017