Bersaing dengan 112 Tim se-Indonesia, Tim ITB Juara National University Debating Championship 2022

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


BANDUNG, itb.ac.id–Dua mahasiswa ITB berhasil membawa pulang gelar champion pada kompetisi debat bergengsi, National University Debating Championship (NUDC) 2022. Keduanya adalah Leonardus Hans Sebastian (Teknik Metalurgi 2020) dan Marvin Tandy (Matematika 2020).

NUDC sendiri merupakan gelaran tahunan debat antar-perguruan tinggi berskala nasional yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk menghasilkan delegasi Indonesia dalam ajang World Debating Championship (WUDC). Pada tahun ini, NUDC diikuti oleh 112 tim terbaik dari masing-masing wilayah Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti).

Tahun 2022 bukan kali pertama Hans dan Marvin mengikuti NUDC. Pada tahun 2021, mereka pertama kali mengikuti lomba itu tetapi tereliminasi pada tahap perempat final. Akan tetapi kekalahan tersebut membuahkan pelajaran, yaitu untuk tidak mudah tertekan dengan situasi dan gengsi, serta fokus mempersiapkan diri dengan berlatih, bukan mengikuti lomba-lomba serupa. Menurut mereka, sangat penting untuk mendapat feedback dan identifikasi masalah untuk dapat memperbaikinya dengan lebih intensif.

Salah satu kesulitan Marvin dan Hans adalah menyeimbangkan latihan dan lomba dengan perkuliahan. Secara keseluruhan, mereka menghabiskan sekitar dua bulan untuk mempersiapkan diri secara intensif. Namun, jerih payah persiapan itu tak mereka lalui sendirian. Sebagai bagian dari unit kegiatan mahasiswa Student English Forum (SEF), mereka merasa banyak didukung baik dalam berlatih maupun dalam berkembang secara pribadi. SEF juga menjadi tempat pertama Marvin dan Hans bertemu dan mengikuti berbagai lomba serta pelatihan.

Mereka berhasil menyabet gelar champion dalam kategori terbuka, yang terakhir dimenangkan oleh ITB pada tahun 2009. Selain kemenangan yang manis, mereka merasa bahwa kompetisi ini telah membuat berkembang baik secara pribadi maupun sebagai pendebat.

Untuk yang tertarik mengikuti NUDC atau lomba debat secara umum, mereka berpesan untuk tidak terlalu berharap atau fokus meraih kemenangan, tetapi untuk menggunakan setiap pengalaman sebagai pembelajaran. Mereka juga berpesan, meskipun ITB sarat dengan ilmu teknik dan ilmu pasti, ilmu humaniora juga penting dan tak kalah relevan dalam kehidupan akademik. “Cobalah berpikir kritis dan memperluas wawasan dengan belajar dari orang lain, dan fokuslah pada komunitas dan orang-orang yang membuat kamu bertumbuh,” tutup mereka.

Sebagai pemenang NUDC, mereka akan menjadi delegasi Indonesia dalam WUDC di Madrid, Spanyol, Desember mendatang. Mereka berharap bisa menjadi delegasi Indonesia pertama untuk memasuki open category.

Reporter: Nathan Aristiphano (Mikrobiologi 2021)