Buat Sistem Pendeteksi Wabah Penyakit, 3 Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika ITB Juara Harapan pada GEMASTIK-XV
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id—Pusat Prestasi Nasional kembali mengadakan kompetisi tahunan pada ranah informatika, yakni GEMASTIK. Ajang perlombaan yang diadakan sebanyak 15 kali ini dapat diikuti oleh mahasiswa dari seluruh Indonesia.
Institut Teknologi Bandung mengirimkan perwakilan tim terbaiknya untuk turut serta pada perlombaan ini, bahkan berhasil menyabet gelar juara. Salah satunya adalah tim yang beranggotakan Dimas Shidqi Parikesit (Teknik Informatika 2020), Rio Audino (Teknik Informatika 2020), dan Rizky Ramadhana (Teknik Informatika 2020) yang berhasil membawa pulang Juara Harapan di ajang GEMASTIK-XV Tahun 2022 pada Divisi Penambangan Data.
Sebelum membawa pulang gelar juara tersebut, Dimas, Rio, dan Rizky, sapaannya, harus melalui serangkaian tahapan. Sebelumnya, ITB menyelenggarakan ITB Online Hackathon – Pra-GEMASTIK 2022 sebagai masa persiapan mahasiswa ITB dalam menyambut kompetisi yang sesungguhnya. Lomba internal yang diselenggarakan ITB ini berlangsung pada September 2022 silam. Kemudian, tiga mahasiswa dari Program Studi Teknik Informatika ITB ini mengikuti babak penyisihan GEMASTIK-XV yang mengusung tema “TIK untuk Indonesia Pulih Lebih Cepat Bangkit Lebih Kuat”. Pada tahap ini, Rio, dkk. harus menyusun inovasi sistem yang dituangkan dalam sebuah paper.
Rio dan rekan satu timnya menciptakan early warning system yang mampu mendeteksi munculnya wabah penyakit di sebuah wilayah. Mereka memanfaatkan tren hasil pencarian keyword tertentu yang berkaitan dengan bidang kesehatan dari Google Trend. Data yang mereka himpun dapat menjadi gambaran kenaikan tren jumlah masyarakat yang mengidap penyakit tertentu. “Misalnya, banyak orang yang sedang mencari paracetamol di Google. Nah, kemungkinan orang-orang sedang mengalami demam,” jelas Rizky kepada reporter ITB pada Senin (20/12/2022).
Jerih payah mereka mampu mengantarkan ke tahap final yang diselenggarakan secara luring di Malang, Jawa Timur pada November 2022 lalu. Mereka diberi sekumpulan data dari beberapa sumber berita untuk dapat diklasifikasikan sebagai berita positif, netral, atau negatif. Dimas menjabarkan sistem verifikasi seperti ini sebetulnya bukan hal asing di beberapa perusahaan teknologi. Salah satu contoh implementasi sistem ini adalah untuk memvalidasi rating dan isi ulasan pada sebuah produk/jasa, misalnya konsumen memberikan rating yang bagus, tetapi ia memberikan ulasan yang tidak baik. Terdapat suatu mekanisme yang mampu untuk mengoreksi input data yang dimasukkan.
Menurut Rio, dkk., ajang GEMASTIK-XV ini tak hanya memberikan rasa bahagia dan bangga atas gelar juara yang diperoleh, tetapi juga kemampuan komunikasi dan bekerja sama di bawah tekanan. Mereka harus mampu memiliki keterampilan komunikasi yang baik untuk meyakinkan dewan juri tentang ide yang mereka susun saat babak penyisihan. Selain itu, beragamnya pendapat antaranggota menjadi tantangan tersendiri bagi mereka. Namun, mereka berupaya menyatukan perspektif yang berbeda menjadi satu keputusan terbaik.
Selama mengikuti GEMASTIK-XV, Rizky, Dimas, dan Rio dibimbing oleh Dr. techn. Saiful Akbar, S. T., M.T. Namun, mereka kerap berkonsultasi dengan beberapa dosen dari Program Studi Teknik Informatika ITB, salah satunya Dr. Eng. Ayu Purwarianti, S. T., M.T., yang aktif melakukan riset tentang data teks. Selain itu, perjuangan mereka turut didukung oleh kontingen ITB lainnya yang saling bertukar ilmu dan informasi.
Tiga mahasiswa yang tertarik dengan data science ini kerap mengikuti perlombaan bersama-sama sejak duduk di bangku SMA. Persamaan minat ini membawa mereka menjadi teman satu tim di beberapa perlombaan lainnya. Mereka berencana untuk mengikuti kompetisi lainnya yang mereka minati di masa mendatang.
Dimas berpesan kepada mahasiswa lainnya untuk terus belajar agar wawasan yang dimiliki bertambah. “Belajar tidak harus dari kuliah, tetapi bisa dari artikel-artikel. Sedikit pun tidak masalah karena sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit,” kata Dimas. Tak lupa mereka menyampaikan untuk terus mengeksplorasi banyak kegiatan yang dapat diikuti oleh mahasiswa karena kegiatan tersebut sarat akan manfaat.
Reporter: Hanan Fadhilah Ramadhani (Teknik Sipil, 2019)