Capcycle Project: Inisiatif Recycle Kreatif Plastik dari Mahasiswa ITB

Oleh Asya Aulia Sukma - Arsitektur, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

Tim Capcycle Project. (Dok. Capcycle Project)

BANDUNG, itb.ac.id - Lima mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Teknologi Bandung (FSRD ITB) membuat inovasi pengolahan sampah tutup botol melalui proyek Capcycle Project. Mereka adalah Kiyasati Putri Kurniasih (DKV, 21), Nazwa Nurapriliani Wicaksono (DKV, 21), Christopher Darryl (DP, 21), Nada Syifa (DP, 21), dan Nazly Fariza Persadaan Harryanto (DP, 21).

Capcycle Project berawal dari tugas mata kuliah Seni, Desain, dan Lingkungan. Mata kuliah ini mendorong mahasiswa menjawab isu sosial dan lingkungan melalui solusi berbasis seni atau desain dengan menghasilkan karya sebagai hasil akhirnya. Selain jadi tugas akademik, proyek ini menjadi sarana kolaborasi mahasiswa dari lima jurusan yang ada di FSRD.

Ide mendaur ulang sampah tutup botol plastik muncul dari keresahan tim Capcycle Project terhadap sampah plastik. Dengan proyek ini, mereka turut berperan untuk meningkatkan kesadaran dan memberikan edukasi pengelolaan sampah.

“Kami coba membuat campaign, yaitu 'Capcycle Bucket' untuk mengajak orang-orang supaya ikut berpartisipasi juga. Capcycle Bucket ini kami sebarkan di beberapa titik kampus kemudian kami publikasikan ke massa melalui himpunan dan media sosial. Alhamdulillah responsnya bagus. Orang-orang merasa aware juga ternyata. Mereka mulai mengumpulkan sampahnya di rumah lalu dipisahkan dan keesokan harinya dimasukkan ke Capcycle Bucket itu,” ungkap Kiyas.

Produk Capcycle Project, hasil daur ulang sampah tutup botol plastik. (Dok. Capcycle Project)

Inovasi yang mereka terapkan pada proyek ini adalah adanya participatory design sehingga proyek ini secara partisipatif memperlihatkan proses mulai dari pemilahan sampah, pendaur-ulangan, sampai dengan produk jadi.

“Kami ingin memperlihatkan kepada massa ITB perjalanan daur ulang plastiknya dari tutup botol yang awalnya tidak berharga menjadi merchandise yang memiliki nilai jual tinggi,” tutur Kiyas.

Campaign Capcycle Project. (Dok. Capcycle Project)

Mereka ingin Capcycle Project ini menjadi suatu proyek yang berasal dari ITB untuk ITB sehingga merchandise yang mereka buat merupakan representatif dari ITB itu sendiri, seperti gajah, kucing, dan bunga. Kemudian keuntungan dari hasil penjualan di pameran mata kuliah ini juga sepenuhnya disumbangkan untuk beasiswa mahasiswa ITB (Beasiswa Mamah Gajah). Mereka melihat adanya kekhawatiran mahasiswa terhadap UKT sehingga berpikir ada baiknya apabila mereka bisa membantu dalam hal tersebut.

Dalam prosesnya, Capcycle Project bekerja sama dengan sebuah industri kecil menengah, Trash Smith. “Trash Smith berperan dalam proses mendaur ulang sampah plastik ini menjadi suatu produk yang memiliki visual dan nilai jual yang lebih tinggi. Kami sangat berterima kasih pada mitra kami tersebut karena sangat membantu dalam teknis produksi dari awal sampai akhir,” ujar Nada.

Reporter: Asya Aulia Sukma (Arsitektur, 2021)