Cerita Prof. Emir tentang Satelit dan Masa Depan Kehidupan
Oleh Adi Permana
Editor Adi Permana
BANDUNG, itb.ac.id – Sebagai negara kepulauan, Indonesia kerap dihadapkan dengan pertanyaan tentang cara membuat sistem komunikasi yang menyeluruh. Di antara tersedianya berbagai alternatif—baik itu kabel, laut, dan lain sebagainya—penggunaan satelit menjadi satu-satunya jawaban atas permasalahan komunikasi komersial di Indonesia. Demikian Prof. Ir. Emir Mauludi Husni, M,Sc., Ph.D., dari Kelompok Keahlian Teknik Komputer STEI ITB, menggelar ceritanya dalam mata kuliah Studium Generale KU-4078 pada Rabu (25/8/2021).
Prof. Emir melanjutkan bahwa terdapat sistem komunikasi satelit untuk perdesaan bernama delay tolerant network (DTN). Perangkat satu ini memang andal dalam mempermudah komunikasi antara bumi dan bulan. Tepatnya, kemunculan saluran penghubung keduanyalah yang memicu komunikasi tempat terpencil secara interaktif.
Tidak heran jika komunikasi di perdesaan atau daerah remote lainnya dapat berjalan secara efektif. Apalagi, perangkat satu ini tidak hanya bermanfaat bagi sistem komunikasi komputer, berbagai sektor pun bisa leluasa memanfaatkan perangkat ini.
Salah satu satelit komersial yang paling banyak digunakan saat ini adalah GEO. Periode perputaran yang setara dengan bumi, membuat ketinggiannya berada di atas satelit bumi. Beberapa saluran komunikasi—seperti Indosat atau Telkomsel—dikabarkan sudah banyak memakai ini.
Selain GEO, terdapat pula satelit komersial lain yang disebut low earth orbit (LEO). Dalam hal kecepatan, komunikasi LEO jauh lebih unggul ketimbang GEO. Hal ini disebabkan delay komunikasi GEO lebih lama sehingga internet bekerja lebih cepat bila memakai LEO.
Tak sampai di situ, DTN bisa bermanfaat dalam prediksi arus lalu lintas berbasis kecerdasan buatan. Dengan adanya DTN, motor tidak akan lagi lalu lalang berlawanan arah, dipantau betul dengan sistem komunikasi terintegrasi. Lalu lintas akan tetap aman.
“Masa depan manusia adalah luar angkasa,” kata Prof. Emir, menandakan bahwa penjelajahan ke luar angkasa akan memberikan keuntungan ekonomi bagi bangsa.
Reporter: Zahra Annisa Fitri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)