CNGR, Perusahaan Pemroduksi Baterai EV Asal Tiongkok Gelar Career Talk dan Onsite Hiring di ITB

Oleh M. Naufal Hafizh

Editor -

Pemaparan materi yang disampaikan oleh Magdalena Veronika, perwakilan CNGR pada acara CNGR Career Talk ITB, Jumat (8/3/2024). (ITB/Muhamad Ramdhani Husaini Fikri).

BANDUNG, itb.ac.id - Perusahaan produsen baterai kendaraan listrik (electric vehicle/EV) asal Tiongkok, CNGR, menggelar seminar dan sesi interaktif sekaligus onsite hiring di Gedung Kuliah Umum (GKU) Timur, ITB Kampus Ganesha, Jumat (8/3/2024). Kegiatan ini bekerja sama dengan pihak ITB Career Center dan Go Study Global Education.

Berdiri pada September 2014, CNGR telah malang melintang dalam industri advanced energy materials dan berkolaborasi dengan beberapa perusahaan terkemuka dunia, seperti Tesla, Apple, Samsung, Porsche, CATL, dan sebagainya. Perusahaan ini juga memproduksi beberapa produk berteknologi tinggi, di antaranya high-voltage tricobalt tetraoxide, high-nickel NCM, dan NCA.

Dalam kegiatan ini, dilaksanakan tiga rangkaian acara, pemaparan materi singkat terkait industri teknologi baterai, sesi interaktif dengan peserta, serta diakhiri dengan onsite hiring.

Pemaparan mengenai CNGR serta industri yang ada di dalamnya diwakili pihak CNGR, yaitu Magdalena Veronika. Beliau menjelaskan bagaimana CNGR telah menjadi penyedia layanan komprehensif untuk material energi baru terbarukan khususnya pada baterai lithium dan nikel.

Meskipun berpusat di Tiongkok, CNGR telah membangun jejaring internasionalnya, termasuk di Indonesia. Pembangunan kantor cabang di Jakarta membuktikan bahwa CNGR tertarik untuk melakukan pengembangan energi baru terbarukan di Indonesia, terlebih salah satu material penting dalam pembuatan baterai kendaraan listrik, nikel, banyak ditemukan di Indonesia.

Magdalena Veronika juga mengatakan, saat ini pabrik CNGR di Morowali dan Weda Bay sedang melakukan pengembangan teknologi oxygen enriched side-blown furnace (OESBF) dalam pembuatan nickle matte. Keunggulan OESBF dibandingkan dengan teknologi serupa lainnya, seperti rotary kiln electric furnace (RKEF), yakni efisiensi energi yang dihasilkan. Teknologi OESBF membutuhkan energi yang lebih sedikit dibandingkan dengan RKEF. Beliau juga menambahkan bahwa teknologi ini merupakan salah satu bentuk kontribusi CNGR dalam mendorong konsep ESG terutama dalam pengembangan energi hijau.

Reporter: Muhamad Ramdhani Husaini Fikri (Teknik Kimia, 2020)


scan for download