Dekan FTI: Siap Mendukung ITB Sebagai Perguruan Tinggi Berkelas Dunia yang Berkebangsaan

Oleh Ria Ayu Pramudita

Editor Ria Ayu Pramudita

BANDUNG, itb.ac.id - Fakultas Teknologi Industri (FTI) ITB saat ini memiliki sesosok dekan baru. Untuk periode 2011-2014 tanggung jawab dekan diemban oleh Ir. Hermawan Kresno Dipojono, MSEE, Ph.D, dosen Program Studi Teknik Fisika ITB. Pria yang pernah menjabat sebagai Ketua Masjid Salman pada tahun 1980 ini dihadapkan pada tantangan baru untuk mewujudkan FTI berstandar internasional untuk mendukung ITB sebagai perguruan tinggi berkelas dunia yang berkebangsaan.

Menurut pria kelahiran 7 Februari 1956 ini, tugasnya sebagai dekan hanyalah sebagai pelaksana dari visi dan misi yang telah dirumuskan oleh Senat Akademik ITB. Dari visi dan misi tersebut yang paling diprioritaskan adalah usaha untuk turut mewujudkan ITB sebagai perguruan tinggi berkelas dunia yang berkebangsaan. Utamanya pada kontribusi dalam penyelesaian masalah bangsa, dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.

Lulusan Ph.D dari Ohio State University, Columbus, Ohio ini, merasa bahwa potensi dari civitas akademika FTI sangat besar, sehingga jika dioptimasi dengan baik tentunya akan menghasilkan prestasi yang membanggakan. Dosen-dosen FTI merupakan insan-insan intelektual bangsa yang telah banyak berkarya semasa studi. Saat kembali mengajar di ITB, tidak seharusnya kebiasaan itu hilang, Hermawan menginginkan para dosen untuk mengembangkan penelitian dan menembus jurnal-jurnal tingkat internasional. Dukungan akan terus diberikan kepada para dosen agar dapat mendapatkan dana penelitian dan melakukan kerja sama penelitian dengan jaringan yang lebih luas.

Selain itu, dekan baru FTI yang telah menjabat 3 bulan ini (sejak 03/01/11, red) berharap agar jumlah guru besar di FTI bertambah, tanpa harus mengurangi standar kualitas. Continuous improvement dalam pembelajaran di kelas oleh dosen juga akan terus dilakukan, rencananya setiap dosen akan diminta untuk membuat portofolio mengajar. Dengan begitu, kualitas sebuah fakultas tentunya tidak akan diragukan lagi.

FTI memang saat ini sedang menempuh jalan untuk mencapai sebuah target besar. Dua program studinya, Teknik Kimia dan Teknik Fisika, sedang menjalani akreditasi internasional dari ABET (Accreditation Board for Engineering and Technology). Targetnya, jika tidak ada halangan yang berarti, pada tahun 2012, program studi Teknik Kimia dan Teknik Fisika sudah akan diakui secara internasional. Dua program studi FTI lain, Teknik Industri dan Manajemen Rekayasa Industri, juga dijadwalkan untuk mendapatkan akreditasi serupa.

Kecintaan terhadap Mahasiswa

Sebagai orang yang telah lama aktif berorganisasi sejak masa mahasiswa, Hermawan tidak bisa menampik bahwa kemahasiswaan merupakan kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan. "Kelas, laboratorium, dan kegiatan kemahasiswaan merupakan sebuah sinergi di mana semuanya sama-sama penting asalkan mengikuti aturan yang berlaku," ujar alumnus Teknik Fisika ITB angkatan 1974 ini.

Menurut pria yang lahir di Yogyakarta ini, kegiatan kemahasiswaan sangat penting untuk membentuk insan yang kreatif dan inovatif. Seiring dengan berkembangnya zaman, manusia makin dituntut untuk survive secara bermartabat dan mandiri berbasis pada inovasi. Untuk mewujudkan kualitas tersebut tentunya tidak ada proses yang instan, manusia yang seperti itu hanya bisa dibentuk oleh proses yang seimbang dan berkelanjutan. Hermawan menginginkan agar kualitas tersebut dimiliki oleh para mahasiswanya di FTI. Untuk itu, ia tidak segan untuk melakukan komunikasi aktif kepada para ketua himpunan dalam naungan FTI untuk duduk bersama dan berbicara secara rutin sesuai dengan kebutuhan.

Saat ditanya harapan apa yang dimiliki selama menjadi Dekan FTI empat tahun mendatang, Hermawan menjawab, "Semoga para mahasiswa bisa menjadi menjadi anak bangsa yang hidup dengan layak dan bermartabat, yang akan memberikan kontribusi yang nyata kepada masyarakat. Karena kebahagiaan seorang guru adalah saat muridnya 'jadi'."