Deklarasi Mahasiswa untuk Kemandirian Energi Bangsa

Oleh prita

Editor prita

BANDUNG, itb.ac.id- Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menyatakan sikapnya dalam Deklarasi Konferensi Energi Mahasiswa Nasional Indonesia (KENMI) 2009. Disahkan di Aula Timur ITB, Selasa (17/03/09), deklarasi ini merupakan puncak dari rangkaian acara KENMI 2009 yang berlangsung selama 5 hari dan diprakarsai oleh Keluarga Mahasiswa ITB.
Deklarasi KENMI merupakan pernyataan sikap mahasiswa menanggapi permasalahan energi di tanah air. Dalam deklarasi tersebut tertulis bahwa mahasiswa berjanji untuk mewujudkan kemandirian energi bangsa, berperan aktif dalam mendorong perkembangan energi alternatif,dan bersatu dalam mengupayakan pengoptimalisasian potensi energi daerah di seluruh kawasan Indonesia demi menuju kemandirian bangsa.

Deklarasi KENMI lahir setelah melalui berbagai proses. Pada Minggu (15/03/09), para peserta menghadiri seminar yang membahas persoalan energi dari berbagai sudut pandang. Sesi pertama seminar menghadirkan para pembicara antara lain Ketua Umum IAGI, Lambok Hutabarat; Perwakilan dari Menteri Energi dan Sumber Daya Alam; dan Mantan Menteri Negara BUMN, Sugiharto. Masing-masing membawakan makalah mengenai potensi dan permasalahan energi di Indonesia dilihat dari sudut pandang pelaku industri, ekonomi, dan kebijakan pemerintah. Seminar kemudian dilanjutkan dengan sesi kedua berupa presentasi dari 7 orang perwakilan mahasiswa peserta KENMI. Ketujuh peserta tersebut berasal dari ITB, IPB, UGM, Universitas Negeri Semarang (UNNES), Universitas Sam Ratulangi, Universitas Sriwijaya, dan Universitas Bengkulu (UNIB).

Selanjutnya, setelah mendapat gambaran mengenai kondisi energi tanah air, para peserta berdiskusi dalam Focus Group Discussion, Senin (16/03/09). Diskusi ini terbagi ke dalam dua sesi, yang masing-masing membahas potensi dan permasalahan energi Indonesia dari sudut pandang pemerintah, masyarakat serta industri; dan Ekonomi, Teknologi, dan Kebijakan. Pada sesi ini hadir antara lain aktivis lingkungan, Tri Mumpuni, yang turut memberikan masukan bagi diskusi mahasiswa.

Keseluruhan hasil diskusi tersebut dirumuskan dalam sidang pada Selasa (17/03/09) pagi. Dalam sidang ini, para peserta dari tiap daerah memaparkan solusi apa yang akan diterapkan di daerahnya masing-masing setelah melalui rangkaian acara KENMI. Para peserta juga merumuskan gagasan-gagasan mereka di sektor teknologi, ekonomi, dan kebijakan, serta beberapa gagasan tambahan lainnya. Gagasan tersebut misalnya bahwa sektor kebijakan diarahkan pada pengembangan energi sesuai potensi energi lokal dan membutuhkan suatu kebijakan energi jangka panjang.

Dengan adanya Deklarasi KENMI, diharapkan bahwa mahasiswa dapat berperan bagi kemandirian energi di daerahnya masing-masing. Selain menghasilkan deklarasi, dibentuk pula komunitas beranggotakan para peserta KENMI sebagai wadah komunikasi dan bertukar pendapat dalam rangka menyukseskan cita-cita yang dibawa dalam acara ini.