Laboratorium Manajemen Energi TF- ITB: Pusat Analisis Sistem Energi Komprehensif

Oleh Diviezetha Astrella Thamrin

Editor -

BANDUNG, itb.ac.id - Sebagai salah satu institusi akademik yang terpandang di Indonesia, ITB terus berusaha mempertahankan dan mengembangkan kualitas pendidikannya, salah satunya dengan terus melakukan riset-riset dan penelitian yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan. Terdapat berbagai jenis riset dan penelitian yang dilakukan oleh ITB, dengan bidang kajian yang bervariasi pada laboratorium yang berbeda-beda pula. Salah satu laboratorium yang telah memberikan kontribusi nyata pada komunitas di sekitarnya adalah Laboratorium Manajemen Energi, yang berada di bawah naungan Program Studi Teknik Fisika.

Didirikan pada tahun 2006, Lab. Manajemen Energi merupakan laboratorium yang diusung sebagai salah satu sarana pendukung kegiatan akademik pada Teknik Fisika ITB. Selain laboratorium ini, Teknik Fisika ITB juga memiliki Lab. Instrumentasi dan Kontrol, Laser dan Optik Ultrasonik, Akustik, Pencahayaan, Fisika Bangunan, dan beberapa laboratorium lainnya. Sebagai bidang yang multidisiplin, laboratorium-laboratorium ini, khususnya Lab. Manajemen Energi, melakukan analisis secara komprehensif dari fenomena-fenomena fisika rumit yang ditemukan pada sistem energi. Pada Lab. Manajemen Energi, penelitian yang dilakukan berkisar pada sistem manajemen energi bangunan komersial serta energi terbarukan.

Lab. Manajemen Energi menekankan penelitian dan kegiatan edukasinya pada pencarian solusi yang berkaitan dengan energi terbarukan dan konservasi energi. Kedua fokus penelitian ini dilakukan melalui riset-riset yang berkaitan dengan sistem monitoring, pengukuran teknologi, pengontrolan dan automasi, sumber elektronik, analisis kesetimbangan energi, dan sistem proses. Dengan dikepalai oleh Dr. Ir. Edi Leksono, M.Eng. sebagai dosen pembinanya, laboratorium ini juga memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kegiatan penelitiannya. Beberapa fasilitas-fasilitas yang dimiliki laboratorium ini mencakup turbin angin, panel surya, reaktor biogas, dan gasifier biomassa. Selain itu, Lab. Manajemen Energi juga memiliki beberapa fasilitas pendukung seperti berbagai perangkat sensor dan pengukuran, programmable logic control, Arduino microcontroller developer, serta perangkat lainnya yang mendukung proses pemasukan data.

Ajarkan Konservasi Energi Melalui Praktikum

Selain melakukan berbagai macam penelitian yang berkaitan dengan konservasi energi dan pengembangan sumber energi terbarukan, Lab. Manajemen Energi juga mengoordinasi kegiatan praktikum terpadu bagi para mahasiswa Teknik Fisika ITB. Menurut Sigit Aditya Kinardi (Teknik Fisika 2009), Asisten Peneliti yang juga berperan dalam penyusunan materi praktikum, semua modul-modul yang dilakukan pada praktikum di Lab. Manajemen Energi ini berfokus pada 2 tujuan utama, yaitu konservasi energi dan pengembangan energi terbarukan.

Dalam praktiknya, para mahasiswa diwajibkan untuk menyelesaikan 4 modul praktikum. Modul pertama berkaitan dengan pengawasan energi listrik, dimana para praktikan diarahkan untuk membuat dan merancang sebuah alat untuk mengukur energi listrik beserta parameter-parameternya. "Melalui pengembangan lebih lanjut, energi-energi listrik ini juga dapat dipantau dari mana saja dan kapan saja melalui telepon genggam maupun peralatan elektronik lainnya," papar Sigit.

Selain modul pemantauan energi listrik, terdapat pula modul untuk mempelajari sistem boiler melalui boiler simulator yang mengubah air menjadi uap. Uap panas ini nantinya dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi pada proses industri lanjutan. Para praktikan juga mengupas baterai secara lebih mendalam dalam kegiatan praktikumnya, mulai dari karakteristik, material penyusun, maupun pemanfaatannya sebagai sumber energi di masa depan. "Saat ini Lab. Manajemen Energi juga berkontribusi menjadikan ITB sebagai satu-satunya universitas di Indonesia yang mengembangkan battery management system (BMS)," jelas Sigit. BMS ini menjadi satu-satunya sumber energi original yang disusun sendiri oleh para mahasiswa sebagai sumber energi pada mobil listrik nasional.

Selain itu, pada praktikum di Lab. Manajemen Energi ini dikaji pula Sistem Hibrida Energi Terbarukan (SHET), yang berupa penggabungan segala bentuk energi terbarukan dengan memanfaatkan segala sesuatu yang ada di alam. SHET ini merupakan cikal dari konsep rumah hemat energi yang masih terus dikembangkan hingga kini.

Instalasikan Sumber-Sumber Energi pada Fasilitas Pemerintahan

Berkaitan dengan aktivitas-aktivitas penelitiannya, Lab. Manajemen Energi ini telah berhasil membantu beberapa gedung-gedung instansi pemerintahan dengan objek penelitiannya yang aplikatif. Beberapa tahun lalu, Lab. Manajemen Energi mengadakan instalasi panel surya berkapasitas 500 Wp pada Gedung Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Barat. Panel surya ini sanggup mencukupi kebutuhan listrik untuk operasional Gedung Bappeda Jawa Barat sehari-hari.

Selain menginstalasikan panel surya pada gedung pemerintahan, Lab. Manajemen Energi juga turut berkontribusi dalam mendukung fasilitas milik pemerintahan, salah satunya Jembatan Suramadu. Pada tahun 2011, sebuah tim dari Lab. Manajemen Energi yang dipimpin oleh Dr. Ir. Edi Leksono ini berhasil menginisiasi sistem pengadaan energi terpadu untuk Jembatan Suramadu. Sistem pengadaan energi ini berupa Sistem Hibrida Energi Terbarukan, yang terdiri dari Pembangkit Listrik Tenaga Angin berkapasitas 10 kWp, panel surya berkapasitas 1 kWp, serta Pembangkit Listrik Tenaga Ombak dan Pembangkit Listrik Tenaga Arus yang masing-masing berkapasitas 10 kWp.


scan for download