Mahasiswa Teknik Dirgantara ITB Ciptakan Maskapai Kargo ‘Sagara Angkasa’, Solusi Pengiriman Kargo Udara Inovatif bagi Industri Logistik Indonesia

Oleh Syabina Er Said - Mahasiswa Teknik Dirgantara, 2020

Editor M. Naufal Hafizh

Anggota Sagara Angkasa (dari kiri ke kanan) Costanzo Ferro Christyudhana, Raditya Chema Hafizh Pradigta, Aafreen Al Farouq, Wisnu Haryo Nugroho, Ivan Timothy Dio Manurung, dan Syabina Er Said.

BANDUNG, itb.ac.id — Mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) memperkenalkan terobosan inovatif di bidang logistik udara melalui perusahaan maskapai kargo Sagara Angkasa. Pada Pameran Poster dan Produk Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD) ITB di Aula Barat ITB, Rabu (8/1/2025), kelompok yang terdiri atas Syabina Er Said (Teknik Dirgantara, 2020), Raditya Chema Hafizh Pradigta, Aafreen Al Farouq, Costanzo Ferro Christyudhana, Wisnu Haryo Nugroho, dan Ivan Timothy Dio Manurung (Teknik Dirgantara, 2021) memamerkan tugas akhir mata kuliah AE5056 Perencanaan Sistem Aviasi mereka yang bertujuan merevolusi cara pengiriman kargo antar negara, khususnya untuk ekspor makanan laut dari Indonesia ke Jepang.

Mereka mengembangkan sistem pengiriman kargo udara yang memanfaatkan kapasitas belly cargo (ruang kargo di bawah pesawat) untuk mengangkut barang, dengan fokus utama pada pengiriman ikan tuna dari Indonesia ke Jepang yang selama ini memanfaatkan jalur laut dengan waktu pengiriman yang sangat lama.

Ketua kelompok Wisnu Haryo Nugroho menjelaskan bahwa Sagara Angkasa, dengan moto “Sea to The Sky”, hadir untuk mengisi kekosongan pasar pengiriman cepat antar negara yang saat ini belum banyak dieksplorasi. "Sementara perusahaan seperti PT. FTI Japan mengandalkan kapal untuk mengirim ikan dari Indonesia ke Jepang, proses tersebut sangat memakan waktu, dan terkadang tidak ideal untuk produk-produk yang membutuhkan pengiriman cepat. Kami hadir dengan solusi yang lebih efisien melalui pesawat terbang, khususnya memanfaatkan ruang kargo pesawat yang masih tersedia atau yang dikenal dengan istilah belly cargo," kata Wisnu.

Menurut Wisnu, penggunaan pesawat untuk pengiriman kargo memungkinkan waktu pengiriman yang jauh lebih cepat, yang sangat penting untuk komoditas seperti ikan, yang memerlukan penanganan cepat agar kualitasnya tetap terjaga. Saat ini, mereka bekerja sama dengan Garuda Indonesia sebagai operator pesawat, dengan rencana ekspansi yang mencakup pesawat komersial lainnya di masa depan.

Chema dan Wisnu memberi penjelasan terkait inovasi tim kepada Siswa SMA.

Chema, salah seorang anggota kelompok, menyampaikan pesan penting tentang semangat mereka dalam menyelesaikan tugas ini. "Kami tidak hanya melihat teknologi sebagai alat untuk mempermudah, tetapi juga sebagai solusi nyata untuk mengatasi tantangan yang ada di dunia nyata. Teknologi bisa membantu kita mengurangi ketergantungan pada cara-cara konvensional yang memakan waktu dan biaya lebih tinggi," ujarnya.

Aafreen menambahkan, "Kami percaya bahwa inovasi yang kami hadirkan bukan hanya untuk memenuhi tugas akademik, tetapi untuk memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri logistik, khususnya di Indonesia, yang merupakan salah satu negara dengan potensi besar dalam sektor ekspor terutama di komoditas laut."

Keunikan dari Sagara Angkasa terletak pada kurangnya pesaing langsung yang menawarkan layanan serupa di pasar saat ini. Sebagian besar pengiriman antar negara, terutama ekspor ikan dari Indonesia ke Jepang, masih mengandalkan pengiriman melalui kapal laut, yang memakan waktu lebih lama dan memiliki keterbatasan kapasitas. Sagara Angkasa memanfaatkan pesawat untuk mengatasi masalah ini, dengan fokus pada belly cargo, yang memungkinkan pengiriman lebih cepat tanpa perlu penambahan pesawat khusus.

Ferro, anggota tim lainnya, menyatakan bahwa inovasi ini memiliki potensi besar untuk mengubah cara pengiriman barang antar negara. "Dengan menggunakan pesawat, khususnya dengan mengoptimalkan belly cargo yang selama ini sering kali tidak dimanfaatkan sepenuhnya, kami dapat memberikan solusi pengiriman yang lebih cepat dan efisien. Kami juga berfokus pada komoditas-komoditas tertentu yang membutuhkan penanganan lebih cepat, seperti ikan tuna atau cakalang, yang sangat rentan terhadap kualitas dan ketepatan waktu pengiriman," ujarnya.

Poster Sagara Angkasa.

Sagara Angkasa bertujuan untuk mengembangkan bisnis ini dengan memperluas kapasitas pesawat dan rute pengiriman, yang diharapkan dapat mendukung industri logistik Indonesia yang semakin berkembang. Dengan terobosan ini, mereka tidak hanya menawarkan solusi untuk masalah pengiriman kargo cepat, tetapi juga membuka peluang untuk meningkatkan daya saing Indonesia di pasar internasional.

"Sistem kami adalah langkah awal untuk menciptakan industri pengiriman kargo udara yang lebih efisien, tidak hanya untuk Indonesia, tetapi juga untuk pasar global. Kami berharap ide ini dapat berkembang menjadi model bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif bagi dunia logistik," ujar Dio.

Pameran Poster dan Produk Mahasiswa FTMD ITB menjadi platform bagi mahasiswa menunjukkan inovasi yang siap memberi dampak di dunia industri. Terobosan yang ditawarkan oleh Sagara Angkasa menjadi contoh nyata bagaimana pemikiran kreatif, kolaborasi, dan teknologi dapat menciptakan solusi praktis yang mengubah lanskap industri.

Reporter: Syabina Er Said (Teknik Dirgantara, 2020)

#karya mahasiswa #ftmd