Dialog “Tradisi Maulid Nabi Dalam Konteks Masyarakat Modern”

Oleh Krisna Murti

Editor Krisna Murti

Senin, 15 Mei 2006, Galeri Soemardja FSRD ITB bekerjasama dengan Organisasi Ijabi, Kiara Condong, Bandung mengadakan dialog berjudul “Tradisi Maulid Nabi Dalam Konteks Masyarakat Modern”, dengan pembicara Dr. KH Jalaluddin Rakhmat (Cendekiawan Muslim) dan Dr. Yustiono (Dosen Estetika Program Seni Murni FSRD ITB), acara ini terbuka untuk umum. Menurut Amirudin Siregar, dari pihak Galeri Soemardja, kegiatan ini memang termasuk langka karena berisi dialog Agama-Budaya yang diselenggarakan di galeri, sebuah tempat karya seni dipamerkan. Dan tempat dimana masih ada orang yang “atheis”, selorohnya. Dialog ini berusaha memandang, mengenal, kebudayaan dalam segi agama dan diharapkan mampu memberikan pencerahan bagi nilai kebudayaan itu sendiri dan bagi kehidupan pada umumnya. Dr. KH Jalaluddin Rakhmat selaku pembicara pertama mengungkapkan tentang ayat dalam Al-Quran yang berkenaan dengan Maulid Nabi atau Kelahiran Nabi. Beliau menerangkan, bahwa tidak semua hadist itu sunah dan tidak semua sunah harus dicontohkan oleh Nabi. Merayakan kelahiran adalah suatu hal yang diajarkan dalam Al-Quran dan Merayakan Maulid Nabi itu tidak Bidah. Tradisi, menurutnya merupakan “baju Lokal” pada ibadah yang berkenaan dengan tempat dimana masyarakat tinggal. (irni)