Diresmikan, ITB Kampus Cirebon Terapkan Perkuliahan dengan Sistem Pembelajaran Hybrid

Oleh Adi Permana

Editor Adi Permana


CIREBON, itb.ac.id-Proses pembelajaran semester genap pada tahun ajaran 2021/2022 telah dimulai. ITB memulai sistem pembelajaran bauran (hybrid) secara masif. Pembelajaran hybrid ini diterapkan di Kampus Ganesha, Kampus Jatinangor, dan yang paling anyar yaitu Kampus Cirebon.

ITB telah mencanangkan perluasan area kampus di Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat sejak tahun 2015. Hingga akhirnya, kampus ini dibuka untuk kegiatan belajar-mengajar bagi seluruh sivitas akademika ITB. Kampus ITB Cirebon telah diresmikan pada Senin, 17 Januari 2022 oleh Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph. D. Prosesi peresmian dan pembukaan kegiatan belajar ini dilaksanakan secara langsung di Kampus Cirebon dan dapat disaksikan secara publik melalui YouTube Live Streaming milik ITB.

Kegiatan ini dibuka oleh sambutan dari Rektor ITB. Dalam kesempatan tersebut, Reini menyampaikan rasa harunya saat menginjakkan kaki pertama kali di kampus ini setelah sekian lama. Ia mengatakan ITB berupaya untuk dapat membuka kegiatan belajar di Kampus Cirebon sejak tahun lalu. Namun, kondisi pandemi Covid-19 menghambat rencana tersebut sehingga baru diresmikan pada tahun 2022. Seluruh pihak di balik pembangunan kampus ini memikirkan cara agar adanya kampus ini bukan semata-semata sebuah gedung atau penambahan program studi baru. Namun, ada pemaknaan tersendiri di dalamnya. “Kampus Cirebon ini memiliki ciri khas namun tetap setara dengan Kampus ITB lainnya.” kata Reini.

Rektor ITB juga menyampaikan beberapa program studi yang sementara ini telah tersedia di Kampus Cirebon, antara lain Sarjana Perencanaan Wilayah dan Kota (SAPPK ITB), Sarjana Teknik Industri (FTI ITB), Sarjana Kriya (FSRD ITB), Sarjana Oseanografi (FITB ITB), Sarjana Teknik Geofisika (FTTM ITB) dan beberapa program studi yang akan segera dibuka, seperti Program Studi Teknik Pertambangan dan Program Studi Teknik Perminyakan (FTTM ITB). Melalui sambutannya, Reini menjelaskan ITB berkontribusi untuk memperluas akses pendidikan tinggi dan ingin mewujudkan kampus yang locally relevant and globally respected.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyampaikan, peresmian dan pembukaan ini menandai sebuah babak bersejarah bahwa ITB dapat dimaksimalkan di kawasan Jawa Barat, khusunya di Kabupaten Cirebon. Kang Emil menyampaikan pembukaan kampus ini dapat mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Mudah-mudahan dapat mewarnai semangat dan memulai langkah pertama,” ujarnya saat memberikan sambutan secara virtual.

Pada acara tersebut juga dihadiri perangkat daerah di Kabupaten Cirebon. Salah satunya adalah Drs. H. Imron Rosyadi, M. Ag., Bupati Kabupaten Cirebon. “Atas nama pemerintahan dan masyarakat Kabupaten Cirebon, saya bersyukur di Cirebon ada perguruan tinggi negeri yang terkenal dan berkualitas, yaitu ITB,” ungkap Bupati Cirebon.

Ia menyampaikan keinginannya agar bisa bekerja sama dengan mahasiswa ITB untuk memaksimalkan potensi alam yang tersimpan di kabupaten ini. Menurutnya, potensi alam di Cirebon sangat bagus, namun tingkat kemiskinan yang kian menghantui masyarakat membuat potensi ini tidak dapat dimanfaatkan dengan baik. Nantinya, proses ekonomi dapat berjalan dan berputar sehingga meningkatkan perekenomian warga. Selain itu, Imron Rosyadi berharap semakin banyak masyarakat Cirebon yang dapat bersekolah di ITB.

Peresmian dan pembukaan Kampus Cirebon dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti oleh Rektor ITB. Setelah itu, dilanjutkan dengan penanaman pohon sebagai bentuk simbolisasi dari peresemian kampus baru ITB ini. Jenis pohon yang ditanam adalah pohon trembesi (Samanea saman). Pohon ini sengaja ditanam di sekitar kampus karena pertumbuhannya cocok dengan kondisi iklim di Kabupaten Cirebon.

Reporter: Hanan Fadhilah Ramadhani (Teknik Sipil Angkatan 2019)