Dominasi PETROLIDA ITS 2016, Tim ITB Sabet 4 Gelar Juara Sekaligus

Oleh Bayu Septyo

Editor Bayu Septyo

BANDUNG, itb.ac.id - Tim ITB kembali mengukir prestasi melalui keberhasilannya menyabet 4 gelar juara pada ajang PETROLIDA. Gelaran oleh Society of Petroleum Engineers Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Student Chapter ini berlangsung di kampus ITS Surabaya pada Kamis hingga Sabtu (21-23/04/16). Prestasi yang mengharumkan nama ITB ini ditorehkan oleh 11 mahasiswa asal Program Studi Teknik Perminyakan yang terbagi menjadi 4 tim. Keempat tim tersebut sukses meraih gelar juara pada 3 jenis kompetisi berbeda yang diikuti oleh sejumlah perwakilan universitas baik nasional maupun internasional.    

Juara 1 ajang Smart Competition berhasil diraih oleh tim Franky Oktavianus, Anton Kurniawan, serta Haryeni Friska Y.T.. Pada gelaran Study Case Competition, gelar jawara berhasil dibawa pulang oleh tim Enrico Adiputra, Dharmawan Raharjo, dan Theresia Deviana. Pada kompetisi yang sama, posisi runner up berhasil diduduki oleh tim Rhesa Dirga, Hangga Yudha, dan Chrysaeta Filian Doni. Seakan belum cukup, Tim ITB juga berhasil menggondol gelar juara ketiga pada ajang Paper Competition dengan anggota tim Muhammad Nizami dan Mahdi Nurianto Ahmad. Uniknya, dari semua mahasiswa Teknik Perminyakan angkatan 2013 yang berhasil meraih titel tersebut, terselip tiga mahasiswa angkatan 'tua' diantaranya adalah Franky, Friska, dan Nizami yang semuanya telah memasuki tahun keempat perkuliahan.

Keberhasilan Tidak Datang Tiba-tiba

Parade kemenangan tentunya bukan sesuatu yang dapat diraih dengan mudah. Sejak awal, keempat tim tersebut telah mempersiapkan diri dengan sungguh-sungguh untuk berlaga dalam ajang PETROLIDA. Pada tahap awal, diadakan seleksi yang cukup ketat oleh Society of Petroleum Engineers (SPE) ITB SC untuk menentukan siapa yang berhak maju ke ajang PETROLIDA. Setelah terpilih untuk mengikuti lomba, para mahasiswa tersebut kemudian diberi pelatihan intensif oleh SPE ITB SC. Pelatihan diberikan sebanyak dua kali seminggu dan kian intensif pada minggu-minggu terakhir sebelum keberangkatan menuju Surabaya. Pasalnya, tim yang akan bertanding dalam ajang Smart Competition ini akan ditandingkan dengan tim pemenang Smart Competition pada Petrobowl Kuala Lumpur 2016. Anton dan tim akhirnya berhasil mengamankan gelar juara pertama setelah bertanding sengit di babak final melawan tim Universitas Indonesia (UI) dan tim Palawan State University (PSU) Filipina. "Ini pertama kalinya saya menang lomba, jelas perasaanya senang, semoga hal ini bisa jadi cambuk bagi saya untuk ikut dan menang di lomba-lomba yang akan datang," ujar Anton, salah satu anggota tim Smart Competition.

Lain halnya dengan tim yang berlaga dalam ajang Study Case Competition. Devi menuturkan bahwa pada awalnya ia dan tim sempat pesimis dapat memenangkan perlombaan tersebut. "Lomba study case yang diadakan di ITS cukup berbeda dengan lomba study case yang diadakan di tempat lain. Di babak final, kami hanya diberi waktu 2 jam untuk mencari solusi dari kasus yang diberikan. Dalam 2 jam tersebut kami harus memikirkan solusi kasusnya serta mempersiapkan presentasi pada juri," tutur Devi. Meski demikian, dua tim perwakilan ITB dapat meraih peringkat pertama dan kedua pada ajang tersebut setelah mengalahkan perwakilan Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Gadjah Mada (UGM). Sedangkan pada kategori Paper Competition, raihan posisi ketiga dicapai tim ITB setelah berhasil mengalahkan perwakilan Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Universitas Padjajaran (Unpad), UI, dan Undip melalui paper berjudul "A Modified p/z* Method to Predict Initial Gas In Place (IGIP) in Coalbed Methene Reservoirs".

Inspirasi Bagi Semua

Semua kompetitor Petrobowl dari ITB menyampaikan harapannya. Kemenangan besar ini dapat menginspirasi teman-teman baik dari ProgramStudi Teknik Perminyankan maupun dari Program Studi lain agar berani keluar dari zona nyaman dan mengikuti berbagai kompetisi yang ada di luar demi berjuang mengharumkan nama almamater. "Harapannya sih dengan kemenangan kita teman-teman yang lain bisa terpacu untuk ikut di ajang lombalomba," ujar Doni mengakhiri wawancara. Mereka juga menaruh harapan besar kepada pihak kampus agar terus meningkatkan dukungannya kepada para mahasiswa yang berlaga di berbagai kompetisi. Permintaan ini tidak berlebihan mengingat mereka membawa nama almamater dengan harapan akan lebih banyak lagi mahasiswa yang terpacu untuk mengikuti dan memenangi berbagai macam perlombaan. Tak lupa, Doni dan kawan-kawan juga mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung mereka dalam meraih kemenangan pada kali ini.

ITB Journalist Aprentice
Aldy Kurnia Ramadhan (Teknik Perminyakan 2014)


Sumber gambar : Dokumentasi Pribadi.