Dosen King's College London di Webinar SAPPK ITB: Pentingnya AI dan Big Data dalam Perencanaan dan Desain Perkotaan
Oleh Anggun Nindita
Editor Anggun Nindita
BANDUNG, itb.ac.id – Webinar Sekolah Arsitektur, Perencanaan, dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK) ITB seri keenam mengusung topik “AI-Based and Big Data Analytics on Urban Planning and Design”, yang dilakukan secara hybrid, Kamis (10/08/2023).
Webinar kali ini menghadirkan empat narasumber, yaitu Andres Sevtsuk, Ph.D. (Massachusetts Institute of Technology), Safiah Moore (ARUP Jakarta), Ir. Ridwan Sutriadi, S.T, M.T, Ph.D., serta Dr.Eng. Maya Safira, S.T., M.T. (Kelompok Keahlian Perencanaan dan Perancangan Kota - SAPPK ITB).
Setelah sesi presentasi, alumni Perencanaan Wilayah dan Kota ITB yang saat ini menjadi dosen di Spatial Data Science, King's College London, Zahratu Shabrina, Ph.D., memberikan tanggapannya. Beliau mengamati bahwa desain dan perencanaan perkotaan memerlukan pendekatan holistik dan komprehensif.
Baginya, kecerdasan buatan dan analitika big data seharusnya dianggap sebagai peluang untuk memahami dan memajukan perencanaan, desain, dan pembuatan kebijakan perkotaan. Namun, beliau menegaskan bahwa teknologi ini adalah alat. Penggunaan secara bijak oleh para perencana, desainer, dan pembuat kebijakan akan membuahkan hasil yang efektif dan positif.
Beliau juga memberikan pandangan terhadap presentasi Ir. Ridwan Sutriadi, S.T, M.T, Ph.D. yang membahas pentingnya literatur sebagai dasar penelitian Urban Analytics. Tren Urban Analytics, menurutnya, semakin berkembang di negara-negara utara seperti Amerika Serikat, China, Inggris, dan Eropa.
Tren tersebut kemudian mulai merambah negara-negara selatan, termasuk Indonesia. Meskipun tantangan yang dihadapi mungkin berbeda, beliau menekankan bahwa evolusi Urban Analytics cenderung lebih mengarah pada pendekatan yang berfokus pada manusia.
Sementara itu, Zahratu menyoroti pentingnya pemanfaatan data baru yang muncul, khususnya dalam bentuk platform multi-layanan ketika menanggapi presentasi Dr.Eng. Maya Safira, S.T., M.T.. Beliau mencatat bahwa data baru memungkinkan analisis spasial-temporal yang lebih mendalam, seperti yang telah ditunjukkan dalam penelitian mengenai penggunaan sepeda motor di Kota Bandung.
Membahas presentasi Safiah Moore dan Andres Sevtsuk, Ph.D., beliau menemukan beberapa kesamaan terkait penelitian, terutama soal kecerdasan buatan generatif dan penggabungan citra satelit dengan pembelajaran mesin. Beliau menekankan pentingnya penggunaan data yang akurat karena kualitas hasil akhir sangat bergantung pada data yang digunakan.
Selain itu, beliau menyoroti pentingnya memahami cara kerja perkotaan serta bagaimana kecerdasan buatan dan analitika big data dapat membantu memahami proses-proses tersebut.
Beliau pun menegaskan bahwa meskipun kecerdasan buatan dan analitika big data memiliki potensi besar, keduanya tidak dapat menggantikan sepenuhnya perencanaan perkotaan tradisional. “Kedua elemen tersebut dapat saling melengkapi untuk meningkatkan perencanaan perkotaan secara holistik,” ujarnya.
Beliau menekankan pentingnya kolaborasi dan keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan, dan berharap generasi perencana masa depan akan lebih memahami pentingnya kolaborasi dan inovasi dalam merencanakan perkotaan yang adil, berkelanjutan, dan inklusif.
Penulis: Hafsah Restu Nurul Annafi (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2019)