Dosen SBM ITB Dorong Manajemen Pengetahuan End to End Pada GLINK Knowledge Management Summit 2024

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BALI, itb.ac.id - Guru Besar bidang Knowledge Management Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB), Prof. Dr. Ir. Jann Hidajat Tjakraatmadja, M.Eng., membahas mengenai pentingnya manajemen pengetahuan end to end dalam meningkatkan daya saing organisasi di era digital. Hal ini disampaikannya pada acara GLINK Knowledge Management Summit 2024, Selasa (11/1/2024) di Grand Hyatt Hotel, Bali.

"Manajemen pengetahuan end to end adalah pendekatan holistik dalam mengelola pengetahuan, mulai dari penangkapan, penyimpanan, penyebaran, hingga pemanfaatan," kata Prof. Jann.

Beliau mengatakan manajemen pengetahuan end to end adalah untuk memaksimalkan pemanfaatan pengetahuan, memungkinkan pengambilan keputusan yang tepat, serta meningkatkan kemampuan pemecahan masalah.

Menurutnya ada dua tantangan utama dalam menerapkan manajemen pengetahuan end to end. Pertama, mengubah budaya organisasi. Budaya berbagi pengetahuan perlu ditanamkan di seluruh organisasi agar manajemen pengetahuan dapat berjalan secara efektif.

Tantangan kedua adalah ketersediaan sumber daya. Manajemen pengetahuan membutuhkan sumber daya yang cukup, baik dari segi manusia, teknologi, maupun anggaran.

"Kita perlu meningkatkan kesadaran akan pentingnya manajemen pengetahuan,” ucapnya.

Sebagai informasi, GLINK Knowledge Management Summit 2024 diikuti oleh lebih dari 150 peserta dari berbagai latar belakang, baik profesional, akademisi, badan usaha, serta perwakilan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta baik nasional maupun internasional.

Acara ini bertujuan untuk menjelajahi keberagaman pandangan, strategi, dan pengalaman dalam manajemen pengetahuan, mendiskusikan praktek dan inovasi solutif di bidang manajemen pengetahuan, membangun pemahaman bersama, serta membuka peluang dan kolaborasi.

Reporter: Fairuuz Fawwas Alfarizi Tantuayo (Kewirausahaan, 2024)