DPITM ITB Gelar FGD: Bahas Peran dan Peluang AI untuk Masa Depan

Oleh Anggun Nindita

Editor Anggun Nindita

BANDUNG, itb.ac.id - Direktorat Penerapan Ilmu dan Teknologi Multidisiplin Institut Teknologi Bandung (DPITM ITB) mengadakan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema "Emerging Trends in AI and Cybersecurity: Challenges and Opportunities", pada Kamis (9/10/2024) di Gedung CRiMSE (Ex. PAU), ITB Kampus Ganesha.

Rektor ITB, Prof. Reini Wirahadikusumah, Ph.D., berkesempatan untuk membuka agenda ini. Dalam sambutannya, beliau menyoroti pentingnya teknologi kecerdasan buatan (AI) dan keamanan siber dalam era digital, serta tantangan dan peluang yang dihadapi masyarakat global.

FGD ini menghadirkan berbagai narasumber yang telah ahli di bidangnya, antara lain:
1. Prof. Lam Kwok Yan dari Nanyang Technological University (NTU), yang membahas "Digital Trust and AI Safety as Foundations for Smart Cities".
2. Prof. Dr. Ahmad M Ramli, S.H., M.H., FCBArb., CRGP., dari Universitas Padjajaran (UNPAD), dengan topik "AI and Cybersecurity: Policy & Regulation Perspectives".
3. Ir. Yudistira Dwi Wardhana Asnar, S.T., Ph.D., dari ITB yang menyampaikan "Securing AI-based Software Systems".
4. Dr. Eng. Ayu Purwarianti, S.T., M.T., dari ITB dengan pembahasan "AI Literacy in the Digital Age: Benefits and Risks".
5. Prof. Andriyan B. Suksmono, M.T., Ph.D., dari ITB yang memaparkan "Introducing AI and Data Science for Healthcare in the Biomedical Engineering Research Group".

Ketua Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi (PPTIK) ITB sekaligus moderator pada acara ini, Dr. Yoanes Bandung, S.T., M.T., menyatakan agenda tersebut bertujuan mempererat kolaborasi antara berbagai institusi tersebut, khususnya dalam pengembangan teknologi digital di era Revolusi Industri 4.0.

"FGD ini baru langkah awal, sebagai permulaan untuk membangun kolaborasi yang lebih erat. Harapannya ke depan akan ada kegiatan seperti seminar gabungan atau proyek penelitian bersama antara ITB dan NTU," ujarnya.


Beliau juga menyoroti peran teknologi seperti Artificial Intelligence (AI), Internet of Things (IoT), cloud computing, robotika, dan keamanan siber. Teknologi-teknologi ini dianggap strategis dalam mendukung pembangunan smart nation di Singapura dan smart city di Indonesia.

FGD ini diikuti oleh para dosen, peneliti, mahasiswa, serta perwakilan dari perusahaan teknologi dan industri.

Pihaknya pun menekankan pentingnya adopsi teknologi digital di berbagai fakultas dan sekolah di ITB. “AI dan teknologi terkait tidak hanya relevan untuk fakultas teknik, tetapi bisa diterapkan di seluruh bidang ilmu untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian," tuturnya.

Selain itu, FGD ini juga menekankan nilai-nilai etis dalam penggunaan teknologi. “AI tidak dirancang untuk menyaingi manusia, melainkan untuk memberikan manfaat terbaik bagi kesejahteraan umat manusia,” tambahnya.

Dengan adanya kegiatan seperti ini, ITB pun berharap lulusan-lulusannya mampu menjadi champion yang mengintegrasikan teknologi digital untuk membangun Indonesia di masa depan.

#dpitm #itb #ntu #ai