Dukung Pemaksimalan Hasil Pertanian, Mahasiswa KKN ITB Bangun Bendungan Irigasi di Desa Parungbanteng
Oleh Maharani Rachmawati Purnomo - Mahasiswa Oseanografi, 2020
Editor M. Naufal Hafizh
PURWAKARTA, itb.ac.id -- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Karsa Desa (KKN-D) Institut Teknologi Bandung (ITB) membangun bendungan irigasi di Desa Parungbanteng, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Purwakarta. Proyek ini merupakan bagian dari upaya mahasiswa membantu masyarakat setempat mengoptimalkan hasil panen.
Selama bertahun-tahun, masyarakat mengandalkan sistem pertanian tadah hujan tanpa menggunakan bangunan irigasi permanen. Ketika musim penghujan, sebagian besar air terbuang menjadi limpasan dan tidak terdapat pasokan air yang memadai ketika musim kemarau.
Seharusnya dalam satu tahun, masyarakat dapat melakukan tiga kali panen. Pada panen pertama, kuantitas dan kualitasnya baik. Kemudian, mengalami penurunan pada panen kedua. Sementara pada panen ketiga, belum tentu semua masyarakat dapat melakukannya.
“Bendungan yang dibangun menggunakan susunan batu kali berbentuk trapesium yang dicor celahnya kemudian diplester. Konstruksi batu kali dipilih karena ketersediaannya yang melimpah di Kampung Wangun. Bendungan itu juga dilengkapi dengan mercu berbentuk setengah lingkaran pada bagian atasnya sebagai penentu tinggi muka air minimum di sungai bagian hulu bendung, pengempang sungai, dan sebagai pelimpah aliran air. Mercu tersebut memiliki spillway yang berguna untuk mengalirkan air apabila kapasitas tampungan bendungan melebihi muka normal dan mencegah aliran air mengikis lahan masyarakat,” ujar ketua Kelompok 15, M. Raisa Fahmi Firmansyah dari Teknik Mesin angkatan 2022.
Dimensi bendungannya memiliki panjang 6,2 m dengan tinggi pondasi 0,8 m dan ketinggian 1,5 m. Imam Choerurizki (Teknik Kelautan, 2022) menyebutkan pengerjaan bendungan dilakukan pada 8-21 Agustus 2024. Mereka bahu membahu merampungkannya bersama masyarakat, mulai dari penggalian pondasi hingga pengerjaan akhir.
Pengerjaannya berada di bawah bimbingan Dr. Ana Nurganah Chaidar, S.T., M.T., dosen dari Kelompok Keahlian Teknik Sumber Daya Air, Prodi Teknik dan Pengelolaan Sumber Daya Air. Tidak ada kendala berarti selama proses pengerjaannya karena masyarakat sangat kooperatif dan ikut memberi masukan agar hasilnya maksimal. Masyarakat menilai hadirnya bendungan irigasi tersebut dapat meningkatkan pasokan air ke lahan-lahan mereka.
Selain pembangunan bendungan irigasi, Kelompok 15 melakukan kegiatan pengajaran di SDN 02 Parungbanteng. Mereka memperkenalkan berbagai cita-cita kepada siswa kelas 1 dengan aktivitas mewarnai. Untuk siswa kelas 5, mereka melakukan sosialisasi tentang proyek bendungan berbekal botol yang dilubangi menyerupai sistem irigasi sederhana.
Pelaksanaan KKN-D selama tiga pekan di desa tersebut memberikan banyak pelajaran bagi peserta. Seperti yang dituturkan Ayesha Dhanya Jashanty Juansyah, “Kami belajar lebih menghargai segala sesuatu. Contohnya, untuk belanja ke pasar kami harus menempuh medan yang sulit, penerangan minim, dan memakan waktu berjam-jam. Kondisi di desa ini sangat sederhana dan sebagian besar rumah warga masih berdinding anyaman bambu. Kebaikan dan ketulusan masyarakat serta orang tua asuh di tengah keterbatasan infrastruktur desa benar-benar menggugah dan menajamkan empati kami,” ujar mahasiswi Teknik Kelautan 2022 itu.
Imam berharap agar bendungan tersebut dapat menyokong pertanian Desa Parungbanteng sehingga hasil pertaniannya meningkat. “Mahasiswa saat diterjunkan ke masyarakat memang bukan bertindak sebagai pahlawan yang bisa mengurai semua permasalahan. Tetapi, keahlian teoritis yang dimiliki mahasiswa jika dikawinkan dengan pengalaman lapangan yang dipunyai masyarakat, tentunya bisa mendorong lahirnya solusi yang aplikatif dan bermanfaat,” tuturnya.
Reporter: Maharani Rachmawati Purnomo (Oseanografi, 2020)