Dukung Riset Bidang IT ke Dunia Bisnis, PT. TELKOM dan ITB Jalin Nota Kesepahaman Bersama

Oleh Fivien Nur Savitri, ST, MT

Editor Fivien Nur Savitri, ST, MT

Direktur Human Capital Management PT. Telkom Indonesia Edi Witjara (kiri) dan WRAAK ITB Miming Miharja (kanan). Dokumentasi foto PT. Telkom.
Bandung, itb.ac.id -- Institut Teknologi Bandung (ITB) dan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menjalin nota kesepahaman bersama (MoU) di bidang penelitian, pelatihan, seminar, kajian, dan inkubasi bisnis, pada Kamis (5/9/2019), di Gedung Indigo Theatre, Jl. Geger Kalong Hilir, Bandung. Ini merupakan perpanjangan dari MoU sebelumnya yang akan berakhir pada tanggal 22 September 2019.


*

Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi dan Kemitraan (WRRIM) Prof. Bambang T. Riyanto diwakili Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Alumni, dan Komunikasi (WRAAK) Dr. Miming Miharja, beserta Direktur Human Capital Management PT. Telkom Indonesia Dr. Edi Witjara, CMA. Hadir pula Wakil Direktur Kerjasama Direktorat Kemitraan dan Hubungan Internasional (DKHI) ITB Dr. Firmansyah, serta jajaran manajemen dari PT. Telkom.

ITB menyambut baik kerjasama ini sebagaimana yang pernah disampaikan Rektor ITB Prof. Kadarsah Suryadi bahwa ITB tidak hanya untuk ITB namun untuk bangsa dan negara.

“MoU ITB dengan PT Telkom ini merupakan suatu langkah yang sangat penting dan strategis dalam upaya memperkuat aliansi ITB dengan PT Telkom sebagai salah satu pelaku industri strategis bidang IT yang sangat kontekstual dengan program penguatan posisi Bangsa Indonesia dalam kancah perkembangan industri 4.0 global dewasa ini,” ujar Miming saat ditemui terpisah oleh reporter Humas ITB, Sabtu (7/9/2019). 

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa program ke depan yang harus dikembangkan oleh ITB dan PT Telkom  sebaiknya berfokus pada upaya mentransformasi hasil riset ITB khususnya di Bidang IT. Hasil-hasil riset bidang IT ini penting untuk disemaikan dan didorong oleh PT Telkom agar masuk ke dunia bisnis nyata. “Paket-paket potensi produk hendaknya dipilih yang dapat memenuhi kebutuhan lokal dulu, selanjutnya dikembangkan terus untuk memasuki pasar regional dan global,” tutur Miming.

Saat ini terdapat 12 Fakultas atau Sekolah , 110 Kelompok Keahlian, 7 Pusat Penelitian, dan 22 Pusat-Pusat, serta 6 Pusat Unggulan Iptek Nasional di ITB yang dapat berkontribusi untuk memperkuat jalinan kerjasama tersebut. Kerjasama antara ITB dengan dunia industri sejalan dengan motto ITB menuju Entrepreneurial University, dengan tiga indikatornya yaitu Excellence in Teaching and Learning, Excellence in Research, and Excellence in Innovation and Entrepreneurship.