Edward Curtis, Warisan Sakral Indian Amerika Utara!
Oleh kristiono
Editor kristiono
BANDUNG, itb.ac.id - Edward Sherrif Curtis adalah tokoh penyelamat warisan sakral jejak peradaban masyarakat Indian Amerika Utara. Curtis mewariskan catatan kehidupan lebih dari 80 suku Indian Amerika Utara dalam 20 buku, 20 portofolio, ratusan halaman teks, dan ribuan karya fotografi. Karya Curtis merupakan catatan satu-satunya yang mengabadikan kisah kehidupan dan tradisi masyarakat Indian sebelum akhirnya punah seiring dengan interaksi suku Indian dengan warga kulit putih.
Lahir di Whitewater, Wisconsin tahun 1868, Curtis mulai menunjukkan minat pada fotografi sejak mengakhiri pendidikan formal. Pada usia 17 tahun, Edward bekerja sebagai asisten fotografer di St. Paul, Minnesota. Suatu ketika Curtis mendapati sekelompok pendaki yang tersesat di Gunung Rainier. Ternyata beberapa anggota kelompok pendaki yang ia selamatkan adalah tokoh konservasi etnografi Indian, yakni Gifford Pinchot, C. Hart Merriman, dan seorang naturalis George Bird Grinnell.
Berawal dari peristiwa penyelamatan tersebut, hubungan Curtis dengan Gifford, Hart dan Grinnell semakin dekat. Pada tahun 1900, Grinnell mengajak Curtis dalam ekspedisinya terhadap kehidupan komunitas Indian di Montana. Grinnel meminta Curtis untuk secara sistematik menggali informasi dengan tinggal bersama mereka.
Satu minggu setelah ekspedisi bersama Grinnel berakhir, Curtis berinisiatif memulai ekspedisinya sendiri dengan mengumpulkan karya fotografi dan catatan kehidupan masyarakat Indian di Barat Daya Amerika. Curtis memperkirakan ekspedisinya dapat selesai dalam 5 tahun, akan tetapi pada kenyataannya Ia membutuhkan waktu hingga 30 tahun. Demi memenuhi obsesinya, Curtis menghabiskan dana lebih dari US$ 1,5 Juta, kehilangan kesejahteraan pribadi, kesehatan bahkan keluarga.
“Meninggalnya setiap laki-laki dan wanita tua berarti hilangnya beberapa tradisi, pengetahuan akan ritual suci yang tidak pernah dimiliki orang lain.
Konsekuensinya, informasi ini harus segera dikumpulkan demi kebaikan generasi mendatang, guna menghargai khasanah hidup salah satu ras manusia.Jika tidak, satu-satunya kesempatan yang ada akan hilang untuk selamanya”, demikian keyakinan Curtis.
Kini, sejarah mencatat pemikiran dan visi besar Curtis dalam mewujudkan misi luar biasanya mengkatalogkan kehidupan dan tradisi masyarakat Indian sebagai pencapaian bidang artistik, penerbitan, dan pengetahuan yang tiada duanya.
Beberapa mahakarya fotografi dan catatan Curtis tengah dipamerkan di Perpustakaan Pusat ITB lt 1. Pameran bertajuk “Warisan Sakral: Edward S. Curtis dan Suku Indian Amerika Utara”, ini akan berlangsung hingga Jumat (29/2) minggu depan. Pelaksanaan pameran ini bertepatan dengan diresmikannya Pojok Amerika di Perpustakaan Pusat ITB. Teknologi Bandung.