FGB ITB Selenggarakan Seminar Pengembangan Sistem Pendidikan Tinggi

Oleh Teguh Yassi Akasyah

Editor Teguh Yassi Akasyah

BANDUNG, itb.ac.id - Pada Sabtu (05/09/15), Forum Guru Besar (FGB) ITB bekerja sama dengan Komisi Ilmu Sosial Akademi Pengetahuan Indonesia (AIPI) kembali menyelenggarakan seminar sehari dengan tajuk "Pengembangan Sistem Pendidikan Tinggi Indonesia: Kondisi dan Prospek Kemampuan Perguruan Tinggi Mengembangkan Ilmu Pengetahuan", bertempat di Balai Pertemuan Ilmiah (BPI) ITB. Acara tersebut dibuka secara hormat oleh Prof. Roos Akbar (Dosen Perencanaan Wilayah dan Kota) selaku Ketua FGB ITB. Guru Besar dari ITB, Universitas Padjajaran, Universitas Parahyangan, serta beberapa Guru Besar yang bergabung dalam AIPI diundang sebagai pembicara dalam acara yang terdiri atas dua sesi tersebut. Seminar sehari tersebut dihadiri oleh berbagai kalangan, mulai dari pemerintahan; dosen; dan bahkan hingga mahasiswa.

"Pergulatan memperbaiki mutu pendidikan di Indonesia, terutama pada tingkat pendidikan pasca sarjana telah banyak ditekuni, namun hasilnya belum memuaskan. Seminar ini akan menjadi forum diskusi pengarah rumusan menuju perkembangan sistem pendidikan tersebut," tutur Prof. Mayling Oey-Gardiner sebagai Penanggungjawab Kegiatan yang juga merupakan perwakilan dari Komisi Ilmu Sosial AIPI. Permasalahan dan tantangan yang dihadapi, baik secara global maupun nasional, serta peluang dan potensi perguruan tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah fokus utama dari diskusi sehari tersebut.

Dalam sambutannya, Prof. Mayling turut menambahkan gagasannya bahwa salah satu fokus penting dalam mengembangkan pendidikan tersebut adalah bahasa sebagai alat komunikasi. Selain itu, Prof. Taufik Abdullah (Ketua Komisi Ilmu Sosial AIPI) dalam sambutannya memaparkan bahwa Indonesia perlu melakukan peningkatan sistem pendidikan agar mampu menjadi pesaing, bukan disaingi lagi. "Kiat Indonesia harus kuat dan perlu didukung oleh semua elemen," tutur Prof. Taufik.

Sebagai salah satu pembicara dalam seminar, Prof. Bambang Riyanto (Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, dan Kemitraan ITB) mengupas pengalaman ITB sebagai salah satu kampus terbaik di Indonesia dalam mengembangkan riset dan ilmu teknologi. "Telah menjadi misi ITB untuk menghasilkan keunggulan riset dengan standar yang tinggi, serta didukung oleh periset, baik dosen atau mahasiswa. Upaya ITB menjadi world class university dimaksudkan untuk mendukung upaya peningkatan daya saing serta mengangkat nama baik Indonesia," tegas Prof. Bambang dalam pemaparannya di seminar tersebut.

Perwakilan Guru Besar ITB lainnya adalah Prof. Bambang Sunendar Purwasamita, M.Eng (Dosen Teknik FIsika) yang turut menjadi pembicara di sesi kedua. Kupasan ilmu yang disampaikan adalah terkait penelitian yang dilakukannya di bidang pengembangan teknologi nanosains dan nanoteknologi di Indonesia. "Kompetisi dan dinamika yang semakin tinggi antar negara mengharuskan Indonesia untuk ikut dalam perkembangan trend dunia. Pentingnya nanoteknologi terlihat dari banyaknya negara yang berbondong untuk menginisiasinya. Hal inilah yang membuat Indonesia perlu mengembangkan nanoteknologi guna meningkatkan kualitas daya saing Indonesia," tegas Prof. Bambang Sunendar dalam pemaparannya.