Galeri Soemardja Pamerkan Seni Grafis Setiawan Sabana
Oleh Teguh Yassi Akasyah
Editor Teguh Yassi Akasyah
"Pameran tunggal dengan topik tersebut turut dipertimbangkan dengan tim kurator Galeri Soemardja ITB. Penyelenggaraan acara bukan hanya menekankan pada karya saya, tetapi terhadap kiprah seni rupa yang dijalani," tutur Setiawan yang dikenal sebagai seniman grafis. Pelaksanaan pameran tunggal Setiawan kali ini didorong oleh semangat dari Danuh Tyas Pradipta dan Zusfa Roihan selaku tim kurator dan riset dari pameran tersebut. Proses kurator kali ini dilakukan dengan teknik yang berbeda, Danuh dan Zusfa mencoba menambahkan unsure semietografis serta meneliti karya Setiawan dari segi sejarah dan maknanya. Hasil kurator tersebut dituangkan dalam gambar diagaram berukuran besar pada salah satu dinding di Galeri Soemardja. Selain memamerkan karya seni, pameran tunggal Setiawan kali ini turut dimeriahkan dengan peluncura buku berjudul "Perspektif Seni Setiawan Sabana", yaitu buku dengan kumpulan tulisan Setiawan semenjak 1980-an hingga saat ini. Buku karya Setiawan Sabana tersebut diluncurkan pada Jumat (07/11/14) di Galeri Soemardja ITB.
Hingga saat ini, Setiawan telah menggelar banyak pameran tunggal dan kelompok. Beberapa pameran tunggal yang pernah diselenggarakan adalah "The Cosmos of Paper" di Universiti of Malaya, Kuala Lumpur pada tahun 2013, "Jagat Kertas" di Bentara Budaya, Jakarta pada tahuan 2011, dan "Blind Book" di Sigi Art Gallery, Jakarta pada tahun 2008. Pada tahun 1982, Setiawan turut menggelar pameran tunggal di Gallery 200 Visual Art Building, Nothern Illinois University, Amerika Serikat, ketika itu Setiawan sedang menembuh gelar masternya di universitas tempat dilangsungkannya pameran tersebut.
Peraih The Special Contribution Award of Asian Art Exhibition for outstanding contributions of the 22nd Asian Intrnasional Art Exhibition in 2007 ini dikenal sebagai seniman grafis semenjak kelulusannya dari Jurusan Seni Grafis, FSRD ITB pada tahun 1977. Pada saat itu, seni grafis masih kurang diminati oleh seniman atau pengamat karya, namun hal ini menjadi tantangan Setiawan untuk menumbuhkan rasa cinta pengamat karya seni terhadap seni grafis. Hingga saat ini, guru besar FSRD ITB tersebut telah berhasil mengangkat karyanya menjadi hasil seni grafis yang dikenal secara nasional maupun internasional. "Saya berharap agar pameran ini dapat dijadikan awal suatu tradisi berpameran tunggal bagi setiap dosen seni rupa," tambah Setiawan.
Sumber informasi: Buku katalog pameran tunggal Setiawan Sabana, "Diagnosis: Telisik Kiprah Seni Setiawan Sabana", 2014.