Gallery Walk Learning Express 2024: Menerjemahkan Design Thinking Menjadi Solusi Berdampak

Oleh Indira Akmalia Hendri - Mahasiswa Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021

Editor M. Naufal Hafizh

BANDUNG, itb.ac.id - Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Bandung (FTI ITB) menggelar rangkaian kegiatan Learning Express (LEX) 2024 yang bekerja sama dengan Singapore Polytechnic. Pada Selasa (11/9/2024), diadakan Gallery Walk yang menampilkan solusi yang telah dirumuskan para peserta sepanjang program LEX 2024.

Dalam acara ini, konsep design thinking diterjemahkan menjadi solusi konkret. Kegiatan ini melibatkan 60 mahasiswa ITB dan Singapore Polytechnic, serta dihadiri mahasiswa dari berbagai jurusan di ITB sebagai pengunjung.

Ketua Pelaksana Learning Express 2024, Burhannudin, S.T., M.Sc., PDEng., Ph.D., menuturkan bahwa kegiatan ini diadakan agar peserta dapat mempresentasikan solusi yang dirumuskan selama program, sekaligus menunjukkan pendekatan design thinking dapat diterapkan secara nyata dalam penyelesaian masalah di masyarakat.

“Permasalahan yang terjadi di masyarakat kan pada dasarnya tidak terstruktur dan sangat rumit. Mahasiswa diharapkan mampu berkontribusi dalam memberikan solusi yang tepat guna, salah satu approach-nya yaitu dengan design thinking. Selain itu, harapannya melalui pameran ini, mahasiswa lainnya dapat melihat hasil karya peserta dan terinspirasi untuk menerapkan konsep serupa dalam bidang keilmuan dan proyek mereka sendiri,” ujarnya.

   

Beliau pun berharap ide-ide yang dihasilkan peserta dapat berlanjut hingga benar-benar diimplementasikan ke masyarakat melalui program Learning Experience Plus.

Salah seorang peserta, Muhammad Wildan Akhyar (Teknik Bioenergi dan Kemurgi, 2021), menyampaikan ide yang digagas oleh kelompoknya bertajuk “KAWULA”.

“KAWULA adalah komunitas yang kami bentuk untuk memperkenalkan produk gerabah dan keramik dari Desa Sitiwinangun. Kami ingin produk ini lebih mudah diakses dan dikenal banyak orang. Dengan memanfaatkan media sosial, e-commerce, dan paket pembuatan gerabah, kami yakin semakin banyak orang yang akan mengetahui dan tertarik untuk datang ke Desa Sitiwinangun dan membeli produk gerabah ini,” katanya. 

M. Wildan Akhyar Menjelaskan ide yang digagas oleh kelompoknya yang bertajuk “KAWULA”.

Wildan berharap ide yang mereka kembangkan dapat segera diimplementasikan sehingga benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Desa Sitiwinangun. Dirinya menginginkan agar inisiatif ini tidak hanya sekadar konsep, tetapi juga dapat direalisasikan untuk membawa perubahan positif dan meningkatkan kesejahteraan warga desa tersebut.

Kegiatan Gallery Walk LEX 2024 ditutup dengan pengumuman tim terfavorit dan Tim KAWULA menjadi kelompok terfavorit pada Learning Express tahun ini.

Reporter: Indira Akmalia Hendri (Perencanaan Wilayah dan Kota, 2021)