Ganesha Project: Kembangkan Diri, Kembangkan Masyarakat

Oleh Bayu Rian Ardiyansyah

Editor Bayu Rian Ardiyansyah

BANDUNG, itb.ac id - Sebagai bentuk perwujudan Tri Dharma Perguruan Tinggi, Lembaga Kemahasiswaan ITB mengadakan sebuah proyek kemasyarakatan bernama Ganesha Project yang baru berakhir pada pertengahan Februari yang lalu. Proyek yang berlangsung selama sekitar dua bulan sejak akhir Desember ini terfokuskan pada pengembangan infrastruktur di Desa Sinar Laut, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Sebagai sarana pembelajaran serta praktek penerapan dalam pengabdian masyarakat, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan dikerjakan sepenuhnya oleh tim yang terdiri dari mahasiswa ITB dari berbagai jurusan.

"Sebenarnya pelaksanaan Ganesha Project merupakan hasil evaluasi dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) sebelumnya yang ternyata masih ada beberapa kekurangan yang perlu disempurnakan lagi. Selain menyelesaikan hal tersebut, kami juga membuat program-program baru dengan menyesuaikan kebutuhan masyarakat di sana," jelas Habib Mailul Afif (Teknik Pertambangan 2012) selaku Ketua Pelaksana Ganesha Project.

Ganesha Project  berisikan 23 mahasiswa yang sebelumnya juga telah terlibat dalam pelaksanaan KKN Tematik ITB tahun lalu. Awalnya, tim survey terlebih dahulu melakukan pemetaan lokasi dan kondisi akan kebutuhan masyarakat di Desa Sinar Laut. Setelah menyusun program yang akan dijalankan, selanjutnya dilakukan Forum Group Discussion (FGD) dengan warga desa untuk menajamkan dan menentukan program baru yang dibutuhkan. Berdasarkan hasil FGD, akhirnya muncul empat program baru yang menjadi target dari pelaksanaan Ganesha Project di samping menyelesaikan program KKN sebelumnya.

Adapun program-program baru tersebut adalah perbaikan toilet sekolah beserta pembangunan sumurnya, pembangunan jembatan beton, perbaikan jalan sepanjang satu kilometer, serta pemberian beasiswa pendidikan. Selain itu, tim Ganesha Project juga menyelesaikan program lain, seperti penyediaan air bersih, pembangunan Madrasah Diniyah, dan pemeriksaan kesehatan bagi warga desa. Terakhir, pada acara penutupan tim Ganesha Project bekerjasama dengan organisasi Naratas Sangga Alam dari Desa Sinar Laut melakukan penanaman pohon di daerah pantai sebagai pencegahan abrasi di daerah tersebut. Keseluruhan program ini menghabiskan dana sebesar 300 juta rupiah yang merupakan anggaran rektorat. Dalam setiap program, warga desa juga ikut terlibat aktif sebagai pelaksana dengan tetap mendapatkan arahan dari mahasiswa dalam hal perencanaan dan teknis pengerjaannya.

"Berdasarkan tanggapan warga, terlihat bahwa Desa Sinar Laut memang membutuhkan program-program pembangunan seperti ini. Bahkan, mereka tidak menyangka bahwa mahasiswa akan kembali lagi setelah KKN kemarin selesai dilaksanakan," ujar Habib. Semisal dalam program pembangunan jalan.  Sebelumnya, keadaan jalan yang berlumpur menyulitkan warga dalam menempuh perjalanan antar desa. Bahkan, anak-anak sekolah yang ingin pergi ke sekolah harus berjalan kaki sekitar dua jam dengan keadaan jalan tersebut. Sekarang dengan kondisi jalan yang lebih baik mereka bisa menempuhnya dengan lebih cepat dengan jalan yang lebih mudah diakses.

Belajar Sekaligus Mengabdi Pada Masyarakat

Ganesha Project merupakan upaya Lembaga Kemahasiswaan ITB  dalam memberikan pembelajaran dan penanaman nilai-nilai kepedulian sosial kepada mahasiswa. Sebagai role model sekaligus agen perubahan, sudah selayaknya mahasiswa mengambil peran aktif dalam memajukan bangsa. Salah satunya adalah dengan berupaya ikut menyejahterakan masyarakat melalui kegiatan pengabdian masyarakat. "Tugas mahasiswa memang belajar, tapi belajar bisa di mana saja. Dengan mengerjakan proyek kemasyarakatan seperti ini, kita bisa belajar banyak hal sekaligus menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain," tutur Habib.

Pelaksanaan Ganesha Project ini sendiri memberikan banyak pelajaran berharga bagi mahasiswa yang ikut terjun di dalamnya. Mulai dari menjalin kepercayaan dengan warga hingga memecahkan konflik yang sempat terjadi dengan warga menjadi bekal keterampilan tersendiri bagi mahasiswa dalam berinteraksi dengan lingkungan sosial yang baru. Di sisi lain, masyarakat di daerah yang tertinggal pun bisa langsung merasakan manfaat dari peranan mahasiswa. "Jadi, peran mahasiswa bisa tercapai semua melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Soekarno dulu pernah meminta untuk diberi sepuluh pemuda agar bisa mengubah dunia. Harapannya, semoga kita sebagai mahasiswa bisa menjadi salah satu dari kesepuluh pemuda tersebut," pesan Habib menutup wawancara.

Sumber foto: dokumentasi panitia