Garuda Parahyangan: Pencapaian Tertinggi di Kontes Desain Tingkat Dunia
Oleh kikywikantari
Editor kikywikantari
BANDUNG, itb.ac.id - “Usaha yang minimal bisa melahirkan hasil yang maksimal dengan suatu efisiensi dan efektivitas kerja.”
Itulah motto yang diusung oleh tim Garuda Parahyangan yang menjadi juara 1 Large Skill Integration (LSI) kontes desain di University of Ryukyu Okinawa, Jepang pada tanggal 14 Maret 2008 silam. Dengan judul paper RSA Enchiper Hardware Design Using Interleaved Logaritm with Dynamic Masking (Level 2 Design For LSI Design Contest), mereka berhasil mengalahkan sekitar 80 kontestan lain dari berbagai negara. Ini merupakan puncak kejayaan ITB setelah tahun-tahun sebelumnya belum pernah menggondol juara pertama untuk kontes serupa.
Nama Garuda Parahyangan sendiri diambil dari burung Garuda yang merupakan lambang negara Indonesia, sedangkan Parahyangan sendiri diambil dari nama kereta api Jakarta-Bandung yang menurut mereka cepat, efisien, dan biayanya pun lebih murah. Kriteria inilah yang mereka gunakan dalam membentuk nama tim karena dianggap dapat mewakili tujuan mereka sesuai dengan tema dari perlombaan yang diujikan.
Semangat juang dan kreativitas selalu melatarbelakangi tim yang beranggotakan Oky Firmansyah, Andry Ongkinata, dan Bagus Prasetyo, mahasiswa tingkat 4 jurusan Elektro (sub-jurusan Teknik Komputer) ini. Ketiga mahasiswa ini, di bawah bimbingan Dr. Trio Adriono, berhasil menciptakan chip dengan metode optimasi baru yaitu dynamic masking, dimana membuat chip dengan biaya yang relatif lebih rendah tapi lebih baik dalam kualitas, dengan menyederhanakan proses komputasi sehingga dapat memperkecil ukuran menjadi bentuk yang lebih praktis.
Saat wawancara, Tim Garuda menyimulasikan kerja dari chip yang mereka ciptakan. Disimulasikan bahwa, apabila sebuah data hendak dikirimkan maka data akan melewati suatu jalur data dan chip yang diciptakan ini dapat menyamarkan data dengan baik dan hanya dapat diterjemahkan dengan chip yang sama. Hal ini bertujuan agar data yang dikirim tidak dapat diketahui pihak lain, selain pihak yang dituju sehingga keamanan dapat dipertanggungjawabkan dalam proses transmisi data.
Dalam hal ini Oky bertindak sebagai pembawa ide pertama untuk fokus ke desain utama. Sedangkan Andry dan Bagus lebih bertindak sebagai simulator. Ide mengenai pengembangan seterusnya merupakan ide bersama dalam proses saling bertukar ide.
Persiapan total yang dilakukan selama 6 bulan sampai akhirnya dipresentasikan di hadapan para juri, tidak membuat sia-sia usaha mereka meskipun sempat terganggu masalah dana. Pihak penyelenggara lomba hanya memberikan jatah 1 tiket akomodasi hanya untuk 1 peserta saja. Tetapi berkat kegigihan dalam mencari sponsor pribadi, sponsor kampus, dan sponsor perusahaan, akhirnya Tim Garuda Parahyangan dapat memberangkatkan semua anggotanya ke perlombaan tersebut.
Menjadi wakil ITB pertama yang menjadi jawara pertama (bersama tim CREW) tidak lantas membuat mereka bersombong diri dan tetap fokus untuk terus berkarya. Bila ditanya, adakah keinginan mereka untuk mematenkan hasil kerja keras mereka tersebut, mereka hanya menjawab, masih terdapat kekurangan dalam hasil karya mereka dan masih belum terlalu banyak kemajuan dibandingkan dengan karya-karya serupa yang sudah dipatenkan sebelumnya. Berbicara tentang harapan mereka dalam rentang waktu ke depan, “ Sementara ini ingin wisuda bulan Juli supaya lulus tepat empat tahun. Setelah itu, kalau sesuai dengan rencana kami juga ingin melanjutkan kuliah S2 ke Jepang” kata Oky. (kiwik-alit)