Kiat Sukses Hanif Muhammad Zhafran, Mahasiswa Jenius Multitalenta ITB

Oleh Syabina Er Said - Mahasiswa Teknik Dirgantara, 2020

Editor M. Naufal Hafizh

Potret masa remaja Hanif di kediaman orang tuanya. (Dok. Pribadi)

BANDUNG, itb.ac.id – Hanif Muhammad Zhafran, dari jurusan Teknik Informatika angkatan 2021, Institut Teknologi Bandung (ITB), merupakan salah seorang mahasiswa berprestasi dengan segudang talenta. Dibesarkan di Cimahi, Jawa Barat, Hanif memiliki ketertarikan pada dunia komputer dan game sejak kecil. Dia akhirnya menemukan minatnya yang lebih dalam ketika berkuliah di Teknik Informatika.

"Dulu aku malah ingin masuk jurusan Elektro karena tahunya STEI (Sekolah Teknik Elektro dan Informatika) itu elektro," kenang Hanif. Pengalaman di Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC), saat akses komputer dan HP terbatas, dia sempat tertarik dengan bidang kimia. Di bidang itu, dia sukses meraih medali perak pada Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kimia tahun 2020, bahkan menyabet medali perunggu pada 53rd International Chemistry Olympiad 2021 di Jepang.

Pandemi Covid-19 menjadi titik balik baginya kembali mendalami informatika. Dia semakin mantap memilih jurusan Teknik Informatika setelah mengikuti kuliah dasar pemrograman yang membuka matanya tentang dunia informatika.

"Saya merasa lebih cocok di Teknik Informatika setelah mengikuti dasar pemrograman. Lingkungan SMA yang mendukung dan jarang pegang gadget membantu aku belajar lebih efektif," tuturnya.

Hanif (tengah) bersama timnya saat menjuarai Gemastik 2022.

Prestasi Hanif terus berlanjut ketika dia menjuarai Pagelaran Mahasiswa Nasional Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (Gemastik) 2022, sebuah kompetisi teknologi informasi dan komunikasi. "Pengalaman Gemastik sangat berkesan. Awalnya aku diajak karena menggantikan anggota tim yang hilang. Sempat mengalami kesulitan, ternyata kami bisa meraih skor tertinggi," ujarnya sambil tertawa mengenang perjuangan tim.

Hanif juga terlibat aktif dalam tim robotika Dagozilla di bawah Unit Robotika ITB (URO ITB). Dirinya menjadi anggota tim lapangan divisi programming yang mengantarkan tim Dagozilla lolos ke babak nasional Kontes Robot Sepakbola Indonesia Beroda (KRSBI-B) 2023. "KRI sangat melelahkan karena harus standby dan memastikan semuanya berjalan lancar. Programming justru paling banyak dikerjakan mendekati hari H," katanya.

Hanif saat ini mahir menggunakan berbagai bahasa pemrograman seperti Python, C++, Javascript, dan Golang. Namun, yang paling nyaman dia gunakan sehari-hari adalah Python. “Yang terpenting justru mengasah cara berpikir analitis dan logis. Seperti aksen dan bahasa manusia, bahasa dalam pemrograman itu mengikuti bagaimana cara kita dalam analytical thinking," katanya.

Hanif (kiri) dan rekannya mengikuti Kontes Robot Indonesia 2023 di Semarang.

"Mental aku udah terbentuk sejak SMA, lingkungannya yang mendukung membantuku belajar lebih efektif. Sehingga saat di ITB, aku jadi bisa leluasa mendalami berbagai hal," tuturnya membagikan rahasia suksesnya. “Kadang kalau capek belajar, aku juga suka badminton atau nggak main game biar gak stres.”

Saat ini, Hanif tengah sibuk dengan kegiatan kerja praktik di sebuah perusahaan penyedia jasa NLP (Natural Language Processing), riset dengan salah satu universitas luar negeri, serta terlibat dalam kepengurusan URO ITB ketika diwawancarai pada Jumat (14/7/2024).

Tips sukses dari Hanif adalah menemukan apa yang disukai dan menekuninya meskipun terkadang merasa lelah. "Jika sudah menemukan yang disukai, tekunilah dan jangan menyerah sampai mendapat manfaatnya," pesan Hanif. Dengan segudang prestasi dan impian besar, Hanif Muhammad Zhafran adalah inspirasi bagi generasi muda untuk terus berjuang meraih impian.

Reporter: Syabina Er Said (Teknik Dirgantara, 2020)


scan for download