Aksi tanam pohon ini dilakukan serentak di 40 titik di seluruh Indonesia. Paguyuban KSE ITB memilih Desa Cimeyan sebagai lokasi penanaman dengan tujuan menangkal terjadinya tanah longsor karena berada di kemiringan yang curam.

“Kami berharap dengan adanya penanaman pohon ini dapat meningkatkan kesadaran, khususnya para penerima beasiswa mengenai kepedulian kepada alam dan memberi dampak positif bagi lingungan,” ujar Ayu Pramesti Wedasari (Teknik Lingkungan, 2021).

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Yayasan Karya Salemba Empat (KSE) yang bertajuk Gebyar Penanaman 4000 Pohon Serentak Se-Nusantara. Bibit pohon yang ditanam terdiri atas berbagai jenis pohon kayu, buah, bakau, dan pohon hias yang tersebar di seluruh Nusantara. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran lingkungan dan memberikan pengalaman praktis kepada mahasiswa, sekaligus menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap alam kepada generasi muda dan masyarakat sekitar.

Karya Salemba Empat (KSE) adalah sebuah yayasan yang didirikan dengan tujuan memberikan dukungan pendidikan melalui beasiswa kepada mahasiswa di seluruh perguruan tinggi di Indonesia yang berprestasi namun memiliki keterbatasan ekonomi. KSE bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui pendidikan tinggi, terutama dalam bidang akademik, sosial, dan pengembangan karakter.

Adapun dalam pelaksanaannya, Paguyuban KSE ITB bekerja sama dengan berbagai pihak seperti Paguyuban KSE UPI, Dinas Kehutanan Jawa Barat, dan petani setempat. Melalui kerja sama ini, sebanyak 50 bibit pohon yang merupakan jenis buah-buahan berhasil ditanam. Pemilihan jenis pohon tersebut mempertimbangkan produktivitas serta kontribusinya terhadap masyarakat.

“Penanam akan dilakukan kembali ketika musim hujan dan pohon yang telah ditanam akan dipantau oleh petugas desa setempat,” ujar Ayu.

Adapun Ketua Paguyuban KSE ITB, Raihan Aqilla Naufaly Hendarsyah (Teknik Geofisika, 2021) menyampaikan harapannya agar anggota paguyuban KSE ITB benar-benar memaknai kegiatan ini sebagai bentuk peduli kepada lingkungan dan tidak hanya berhenti pada kegiatan ini saja, namun pada kehidupan sehari-haripun semakin peduli kepada lingkungan.

Reporter: Elda Nuriza (Rekayasa Infrastruktur Lingkungan, 2021)