GKN 2015: Siapkan Pengusaha Muda untuk Pemerataan Ekonomi Indonesia
Oleh Bayu Rian Ardiyansyah
Editor Bayu Rian Ardiyansyah
BANDUNG, itb.ac.id - Pengembangan kewirausahaan di Indonesia menjadi kunci penting bagi pertumbuhan ekonomi ke depan. ITB bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia serta perusahaan International Business Machine (IBM) menyelenggarakan seminar bertemakan "Gerakan Kewirausahaan Nasional 2015" pada Kamis (05/03/15). Seminar yang bertempat di Aula Barat ITB ini juga sekaligus memberikan pelatihan bagi para pelaku usaha, mahasiswa, serta masyarakat umum. Selain itu, untuk meningkatkan pertumbuhan pengusaha muda di Indonesia, sebagai kelanjutan acara ini juga diselenggarakan kompetisi business plan untuk mahasiswa ITB dengan total pendanaan mencapai 500 juta rupiah.
Acara diawali dengan sambutan dari Prof. Bermawi Priyatna Iskandar selaku Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan ITB yang kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari Direktur Corporate Social Responsibility (CSR) IBM Indonesia Santi Diansari Sarino. Prof. Bermawi menyampaikan bahwa gerakan kewirausahaan semacam ini sejalan dengan visi yang dicanangkan rektor untuk menjadikan ITB sebagai entrepreneurial university.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dalam sambutannya sekaligus membuka seminar ini secara resmi. "Kalau pertumbuhan ekonomi naik tanpa dibarengi pemerataan pendapatan, maka kita akan merugi karena artinya ekonomi kita hanya bertumpu di daerah-daerah tertentu dan dinikmati oleh sebagian orang saja," ujar Puspayoga. "Oleh karena itu, koperasi dan UKM memegang peran penting. Dengan menaik kelaskan UKM, maka kita akan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan rakyat yang merata," jelasnya.
Seminar nasional ini terbagi ke dalam dua sesi diskusi panel. Sesi pertama menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang seperti Direktur CSR IBM Santi Diansari dan Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso Budi Susetyo. Selain itu, dari kalangan pengusaha turut hadir pula Ketua Komite Tetap Pengembangan Kewirausahaan dan Usaha Menengah Kadin Hendy Setiono serta Ketua HIPMI Bandung Nurana Indah Paramitha. "Dinamika dalam berbisnis pasti terjadi. Kuncinya adalah terus berusaha dan pantang menyerah," pesan Hendy yang juga merupakan Presiden Direktur Baba Rafi Enterprise.
Selanjutnya, sesi kedua merupakan pemaparan dari tim IBM Corporate Service Corps (CSC) yang kali ini ditugaskan ke Bandung untuk membantu kembangkan solusi teknologi dalam penanganan masalah di kota ini. Pada seminar ini tim IBM CSC memperkenalkan layanan portal bantuan yang telah disediakan IBM bagi para pelaku usaha. Layanan gratis ini memudahkan siapapun yang ingin memulai bisnis, mulai dari tahap perencanaan hingga pengurusan aspek hukum dan asuransi. "Di era teknologi saat ini kita harus menggunakan teknologi untuk memudahkan bisnis kita. Harapannya, semoga apa yang kita bagikan hari ini bisa mendorong terciptanya pengusaha-pengusaha pemula bagi Indonesia," tutur Santi menutup seminar ini.
Hal senada juga disampaikan oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga dalam sambutannya sekaligus membuka seminar ini secara resmi. "Kalau pertumbuhan ekonomi naik tanpa dibarengi pemerataan pendapatan, maka kita akan merugi karena artinya ekonomi kita hanya bertumpu di daerah-daerah tertentu dan dinikmati oleh sebagian orang saja," ujar Puspayoga. "Oleh karena itu, koperasi dan UKM memegang peran penting. Dengan menaik kelaskan UKM, maka kita akan bisa mencapai pertumbuhan ekonomi yang disertai dengan peningkatan kesejahteraan rakyat yang merata," jelasnya.
Seminar nasional ini terbagi ke dalam dua sesi diskusi panel. Sesi pertama menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang seperti Direktur CSR IBM Santi Diansari dan Deputi Pengembangan SDM Kementerian Koperasi dan UKM Prakoso Budi Susetyo. Selain itu, dari kalangan pengusaha turut hadir pula Ketua Komite Tetap Pengembangan Kewirausahaan dan Usaha Menengah Kadin Hendy Setiono serta Ketua HIPMI Bandung Nurana Indah Paramitha. "Dinamika dalam berbisnis pasti terjadi. Kuncinya adalah terus berusaha dan pantang menyerah," pesan Hendy yang juga merupakan Presiden Direktur Baba Rafi Enterprise.
Selanjutnya, sesi kedua merupakan pemaparan dari tim IBM Corporate Service Corps (CSC) yang kali ini ditugaskan ke Bandung untuk membantu kembangkan solusi teknologi dalam penanganan masalah di kota ini. Pada seminar ini tim IBM CSC memperkenalkan layanan portal bantuan yang telah disediakan IBM bagi para pelaku usaha. Layanan gratis ini memudahkan siapapun yang ingin memulai bisnis, mulai dari tahap perencanaan hingga pengurusan aspek hukum dan asuransi. "Di era teknologi saat ini kita harus menggunakan teknologi untuk memudahkan bisnis kita. Harapannya, semoga apa yang kita bagikan hari ini bisa mendorong terciptanya pengusaha-pengusaha pemula bagi Indonesia," tutur Santi menutup seminar ini.