Global Youth Festival 2014: Mahasiswa ITB Tebarkan Inspirasi untuk Berkarya dan Mengubah Dunia

Oleh Akbar Syahid Rabbani

Editor Akbar Syahid Rabbani

BANDUNG, itb.ac.id - Pemuda memiliki semangat untuk melakukan berbagai hal yang bermanfaat bagi orang lain. Langkah-langkah kongkret yang dilakukan pemuda sejatinya dapat memberikan perubahan bagi kehidupan masyarakat dunia. Hal inilah yang menjadi latar belakang penyelenggaraan Global Youth Festival (GYF) pada Minggu (23 Maret 2014) pukul 08.00-16.00 di kampus ITB. GYF 2014 yang diselenggarakan oleh mahasiswa ITB yang tergabung dalam AIESEC Bandung ini bertujuan untuk memfasilitasi pemuda dengan mindset global.
Pada GYF 2014 ini para pemuda bertemu untuk membicarakan berbagai isu global dan saling berbagi ide. Global Village berupa pameran kebudayaan dari berbagai negara dan Youth Talk yang merupakan perpaduan antara seminar dan talkshow merupakan dua rangkaian acara pada GYF 2014. Pada rangkaian acara Youth Talk pemuda dan masyarakat melakukan dialog mengenai berbagai isu sosial yang terjadi di Bandung dan dunia internasional. Tahun ini, GYF 2014 digelar dengan tema "Muda dan Mengubah Dunia, Why Not?" Tema ini dipilih karena mahasiswa ITB yang tergabung dalam AIESEC Bandung menyadari bahwa pada era globalisasi ini para pemuda dituntut untuk bisa menghasilkan sesuatu yang berdampak positif dan bahkan bisa mengubah dunia ini menjadi lebih baik.

Melalui GYF 2014 diharapkan generasi muda mampu menyadari perannya sebagai penerus bangsa dan umur bukanlah sebuah alasan untuk tidak melakukan suatu perubahan. Para pemuda Indonesia yang sudah berhasil mengubah dunia menjadi pembicara dalam Youth Talk kali ini. Andhyta Furselly Co-founder IFL & project officer Parlemen Muda, Yosea Kurnianto founder Youth Educators Sharing Network, serta Nyoman Anjani Ketua Kabinet KM-ITB 13/14 yang sudah melakukan suatu pergerakan pemuda menjadi pemateri pada GYF 2014 ini. Target peserta dari acara GYF 2014 ini adalah anak muda, mahasiswa dan juga masyarakat yang tertarik untuk melakukan perubahan. "Go out from your comfort zone, do something useful, and start to change the world. Why not?" kata Nadya Bella Sophia (Vice Director of Marketing Communication AIESEC in ITB) mengakhiri wawancara.