Haidar Bagir : Berbisnis Musti Kreatif!

Oleh kristiono

Editor kristiono

BANDUNG, itb.ac.id - Bisnisman bisa sukses jika mau berpikir kreatif dan berani menetapkan visi jelas akan perkembangan usahanya. Kreatifitas mendorong kesuksesan karena sikap ini bagai magnet yang bisa menarik serendipity alias kebetulan-kebetulan yang menguntungkan. Serendipity semakin kerap terjadi kalau kita banyak bergaul dengan orang lain. Demikian simpulan CEO Mizan Publishing Haidar Bagir ketika memberi kuliah tamu Manajamen Inovasi dan Kreativitas di SBM ITB, Senin (14/11) lalu.
Dalam kuliah tersebut, Haidar Bagir berbagi pandang seputar pentingnya nilai kreativitas dan inovasi dalam menjalankan bisnis. Lulusan Teknik Industri ITB ini mendefinisikan kreativitas sebagai gagasan baru, orisinal, dan tepat sasaran (appropriate). Kreativitas dan inovasi, kata Haidar, saling berdekatan dan berkaitan. Kreativitas muncul di karya seni sedangkan inovasi, fase lanjut dari kreativitas, dekat dengan sains terapan dan teknologi.

Kreatif merupakan fungsi kerja otak sebelah kanan. Oleh karenanya, untuk memunculkan kreativitas seseorang harus berlatih berpikir lateral. Haidar mengilustrasikan, bak naik tangga, pikiran linier akan menghasilkan teknik naik tangga dengan cepat dan efisien. Tapi apakah tangga tersebut bersandar di dinding yang tepat? Masalah juga muncul jika ternyata apa yang kita cari tidak berada di ujung tangga tersebut. Pikiran yang lateral akan mengkreasi ide untuk menggeser tangganya!

Mengutip Graham Wallas, peraih Beasiswa Fullbright ini juga menjelaskan tahap-tahap kreativitas yang meliputi persiapan, inkubasi, intimasi, iluminasi, dan verifikasi. Menurut Haidar, tahap mencipta kreativitas, kecuali tahap persiapan, hanya bisa dilalui dalam keadaan santai dan bebas tekanan. "Kreativitas butuh kebebasan, seperti saat kita lagi senang", katanya.

Kreativitas penting dalam bersaing di dunia bisnis masa kini. Teknologi Informasi membuat dunia semakin datar. Selera masyarakat berubah sesuai tren, otomotis siklus hidup sebuah produk semakin pendek. Kompetisi semacam ini menuntut pelaku bisnis, termasuk industri penerbitan, selalu waspada dan up to date.

'Ketika tren berubah cepat, akumulasi pengalaman jadi kurang relevan. Sebab, pengalaman beberapa tahun lalu sudah obsolete alias kadaluarsa untuk dipakai dengan kondisi masa kini", Haidar bertutur.

Haidar Bagir, dalam durasi dua jam, mengemas kuliahnya dengan interaktif. Alumni Harvard University, AS ini mengetengahkan pentingnya kreativitas dengan mencontohkan pengalaman dirinya mengelola perusahaan penerbitan PT Mizan Publika. Kepada para mahasiswa Haidar berpesan, agar semakin kreatif mahasiswa perlu banyak eksplorasi, berkujung ke tempat baru, berkenalan teman baru, dan mencoba hal-hal di luar kebiasaan.