Orientasi kegiatan mahasiswa di zaman ini tampaknya mulai menemukan bentuk barunya. Kegiatan keprofesiaan kini sudah dan memang seharusnya mendapat porsi yang lebih dalam kalender kegiatan kemahasiswaan kita, karena suka tidak suka kegiatan keprofesiaan khususnya bagi himpunan mahasiswa bagaikan baju yang melekat dalam tubuhnya dimana hal tersebut yang membedakan antara himpunan mahasiswa di kampus dengan himpunan mahasiswa di jalan atau di klub-klub malam. Salah satunya adalah kegiatan keprofesian yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEK) ITB, yang mengadakan kegiatan bertajuk “Himatek Untuk Masyarakat: Pembinaan dan penyuluhan Masyarakat Mengenai Pemanfaatan Sampah Organik Menjadi Kompos” pada hari Minggu (26/11) lalu. Kegiatan yang diselenggarakan di RW 11 daerah Cisitu Baru, Dago ini terbagi menjadi 2 sesi, sesi pertama terdiri dari sambutan ketua RW dan Ketua HIMATEK ITB dan dilanjutkan dengan penyuluhan terpusat mengenai prinsip pengomposan, manfaat dan bagaimana cara penggunaan reaktor kompos skala rumah tangga. Sesi kedua merupakan sesi yang paling menarik karena pada sesi ini tim Divisi Workshop HIMATEK ITB memasang sebanyak 15 reaktor kompos skala rumah tangga yang disebarkan ke delapan RT di lingkungan RW 11 Cisitu Baru secara gratis. “Target dari program ini tidak muluk-muluk. Harapannya masyarakat terbiasa untuk memisahkan sampah organik dengan nonorganik dan memanfaatkannya sebagai kompos sehingga ketika kebiasaan ini tersebar di masyarakat permasalahan sampah di kota Bandung sedikit demi sedikit akan teratasi,” tutur Fikri, Ketua HIMATEK ITB Untuk mewujudkan kebiasaan tersebut kegiatan tidak akan berhenti di hari itu saja tetapi akan dilakukan monitoring selama 2 bulan sebanyak lima kali sehingga masyarakat bisa melaksanakan secara mandiri bahkan harapannya secara swadaya masyarakat mampu mengembangkan sistem ini sesuai dengan dinamika lingkungannya masing-masing. M Ridho F.W. (Anggota Divisi Workshop HIMATEK ITB)