Berdasarkan pemaparan Ketua Panitia ICMNS 2012 Prof. Mitra Djamal yang merupakan staf pengajar Program Studi Fisika, tema tersebut dipilih sebagai dukungan kepada pemerintah yang sedang marak-maraknya melaksanakan program pengembangan kesehatan, pangan, dan energi di Indonesia.

ICMNS pertama kali diselenggarakan pada tahun 2006 atas keinginan ilmuwan-ilmuwan ITB untuk mendukung perkembangan sains dan teknologi, khususnya di Indonesia. Tak tanggung-tanggung acara yang diadakan setiap dua tahun sekali ini dihadiri oleh 19 pembicara utama dan 138 pembicara pada sesi paralel, serta 177 peserta lomba poster. Pembicara-pembicara tersebut tak hanya berasal dari negara-negara di Asia Tenggara seperti Indonesia, Malaysia, dan Thailand tetapi juga menghadirkan pembicara dari Jerman, Jepang, Pakistan, Prancis, dan lain lain. "Acara ini berlangsung selama dua hari karena pembicaranya sangat banyak. Padahal sudah banyak juga  speakers yang kami tolak untuk tampil di acara ini," ujar Mitra.

Tak bisa dipungkiri bahwa keilmuan matematika dan pengetahuan alam memiliki peran yang sangat besar dalam membantu kehidupan manusia agar menjadi lebih baik dan mudah. Untuk itu, ICMNS 2012 menghadirkan riset-riset dari 10 lingkup keilmuan ke kampus ITB yaitu teknologi pangan, biosains dan bioteknologi, ilmu kesehatan dan kedokteran, farmasi, sains lingkungan, fisika, sains material, matematika, ilmu komputer, serta ilmu kebumian dan antariksa.

Pada Kamis (08/11/12) malam, acara dilanjutkan dengan Cultural Night dimana para tamu undangan disuguhkan penampilan yang sangat menarik dari Unit Kebudayaan Aceh (UKA) ITB dan juga Maha Gotra Ganesha (MGG) ITB yang diselenggarakan di Aula Barat ITB. "Harapan kami dengan diadakannya acara ICMNS 2012 ini dapat menjadi sebuah kesempatan untuk bertemunya praktisi pendidikan, ilmuwan, pemerintah, dan industri," tutup Mitra.

Oleh: Shabrina Salsabila dan Nida Nurul Huda (IJA 2012)