ICMNS 2014 Hadirkan Peraih Nobel Fisika 2011 Prof. Brian P. Schmidt

Oleh Mega Liani Putri

Editor Mega Liani Putri

BANDUNG, itb.ac.id - International Conference on Mathematics and Natural Sciences (ICMNS) kembali digelar oleh Institut Teknologi Bandung. Tahun ini (02-03/11/14) adalah kali kelima ICMNS, terselenggara berkat kerja sama Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, dan Sekolah Farmasi. Salah satu rangkaian acara yang istimewa adalah Grand Public Lecture oleh Peraih Nobel Fisika 2011, yaitu Prof. Brian P. Schmidt dari Australian National University. Judul dari kuliah umum pada Minggu (02/11/14) bertempat di Aula Barat Kampus ITB Ganesha adalah "The Accelerating Universe".  Prof. Brian meraih Nobel berkat penelitiannya untuk menghitung percepatan alam semesta yang sampai saat ini dipercaya terus "mengembang".

Rektor ITB Prof. Akhmaloka hadir dalam kesempatan tersebut dan memberikan sambutannya di awal acara. "Kita boleh bangga hari ini kita akan mendengarkan kuliah umum dari seorang pemenang Nobel dibidang Fisika dengan keahlian Astrofisika. Hopefully, one of you will achieve Nobel awards," pesannya kepada para peserta kuliah umum. Tidak hanya mahasiswa, ada pula dosen, bahkan siswa SMA yang menghadiri kuliah umum tersebut.

Jarak objek-objek jauh di alam ini semakin menjauh dari kita. Di dalam teori dalam Big Bang yang klasik, ada sebuah energi yang menyebabkan alam semesta ini "dipercepat" sehingga terus mengembang. Bersama tim yang berasal dari berbagai negara, Prof. Brian P. Schmidt menemukan teori bahwa ada Dark Energy yang membuat alam semesta ini dipercepat.

Penelitian Prof. Brian P. Schmidt terinspirasi dari berbagai penelitian ilmuwan-ilmuwan hebat abad 20. The expanding universe - alam mengembang dibuktikan oleh penelitian Hubble (1929). Berdasarkan penilitiannya menggunakan teleskop, ditemukan bahwa semakin jauh sebuah bintang, semakin cepat ia bergerak menjauh dari kita. Dimana pun manusia berada di bumi, semuanya melihat fenomena yang sama. Pada tahun 1907, Einstein pun telah mengemukakan the cosmological constant. Ada energi fundamental di alam semesta yang menekan, bukan menarik.

Bercerita tentang Nobel yang berhasil diraihnya, Prof. Brian P. Schmidt mengaku tidak pernah memimpikannya. Tumbuh sederhana di negara bagian Montana dan Alaska, Amerika Serikat, saat masa kecil tidak membuatnya berambisi meraih penghargaan kelas dunia tersebut. "It's just a little bit of luck and a litte bit of hard work - Ini hanya hasil dari sedikit keberuntungan dan sedikit kerja keras."