ICMNS Yang Lalu...

Oleh Muhammad Arif

Editor Muhammad Arif

Selama dua hari, Rabu dan Kamis (29-30 November 2006) lalu kampus ITB diramaikan oleh orang-orang asing dan staf-staf pengajar dari luar Bandung. Orang asing dari Perancis, Belanda, Thailand, Malaysia ini termasuk sedikit peserta dari International Conference of Mathematics and Natural Sciences (ICMNS). Konferensi tingkat internasional ini diselenggarakan oleh Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH) dan Sekolah Farmasi (SF) ITB. Konferensi ini bertujuan untuk mempromosikan penelitian-penelitian multidisplin ilmu terutama dalam bidang sains dan teknologi.
Konferensi ini diisi dengan presentasi makalah-makalah peserta dari bidang matematika, kimia, fisika, astronomi, farmasi dan biologi. Presentasi dilakukan secara paralel karena konferensi ini diikuti oleh banyak sekali peserta. Para peserta mempresentasikan karyanya dalam bahasa Inggris dan dilakukan di sembilan ruangan yang tersedia di Aula Barat, Aula Timur dan Basic Science A. Makalah yang dipresentasikan dalam konferensi ini berhubungan dengan health and environmental sciences, material sciences, mathematics and computer science, instrumentation, simulation, and modeling, biosciences and biotechnology, earth and space sciences.
Presentasi yang cukup menarik menjadi materi presentasi utama, seperti presentasi Prof. Josiane Cillard dari Société Française de Recherche sur les Radicaux Libres
dengan judul “The Role of Antioxidant and Free Radical in Degenerative Diseases.” Presentasi yang digelar hari Rabu, 29 November 2006 ini membahas senyawa fenolik yang berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa fenolik-yang bisa ditemui dalam ramuan produk herbal tradisional kita- mampu mengurangi oksidasi DNA, mencegah ‘chelating’ senyawa besi dan sebagainya. Fungsi-fungsi ini terbukti dalam serangkaian pengujian yang dilakukan profesor perempuan ini bersama suaminya, yang bekerja pada institusi yang sama.
Presentasi yang tak kalah menarik dipersembahkan oleh Dr.Gunawan Ibrahim, staf pengajar KK Geofisika ITB yang berjudul “Earthquake and Tsunami of the Indonesian Region.” Dr. Gunawan Ibrahim memaparkan hasil penelitiannya yang membuktikan bahwa telah terjadi 63 kali gempa bumi dan tsunami di seluruh wilayah Indonesia sejak tahun 2004. “Hampir seluruh wilayah Indonesia pernah terkena gempa tsunami kecuali pulau Kalimantan,” jelas Dr. Gunawan dalam bahasa Inggris.
Selain presentasi, konferensi ini juga mengadakan pameran poster. Poster-poster ilmiah berisi ringkasan makalah penelitian peserta digelar di galeri IPTEKS Campus Center Timur. Sebagian besar peserta yang tidak mempresentasikan karyanya turut menempelkan posternya. Seorang peserta bernama Didot A. Prasetyo, ‘freshgraduate’ dari SITH ITB bahkan mendesain dan membuat posternya sendiri agar sesuai dengan keinginannya.
Secara keseluruhan, konferensi ini merangkum seluruh hasil penelitian terutama yang dilakukan akademisi sains. Walaupun kebanyakan peserta berasal dari ITB dan perguruan-perguruan tinggi Indonesia. Hasil-hasil penelitian yang dipresentasikan cukup merepresentasikan sejauh mana perkembangan sains dan pemanfaatan teknologi dalam bidang sains di negara kita dan di Asia.
Konferensi ini juga memperkuat semangat meneliti para peserta, seperti yang diungkapkan oleh salah seorang peserta dari Universitas Terbuka Bandung. “Hasil penelitian akademisi dari luar negeri dapat memicu semangat kita untuk tidak mau kalah dari mereka,” kata ibu yang tidak mau disebutkan namanya itu. Konferensi ini juga mempererat jalinan persahabatan antara peneliti-peneliti sains di seluruh dunia. Tak hanya dapat saling bertukar ilmu, para peserta juga menjadikan konferensi ini sebagai wadah untuk berkomunikasi lebih dekat lagi dengan para koleganya.