IMnoFEST 2011: Bebaskan Diri Bermimpi dan Berinovasi
Oleh Hastri Royyani
Editor Hastri Royyani
BANDUNG, itb.ac.id - Inkubator Ide dan Inovasi Mahasiswa (I3M) ITB kembali mengajak mahasiswa berani berinovasi dan mengungkapkan ide melalui IMnoFest (I3M Innovation Festival) 2011. Rutin diadakan tiap tahun, IMnoFest 2011 hadir dengan rangkaian acara Presenticcon, ImnoLounge, serta Talkshow yang mengusung tema "Release Yourself, Reveal Your Dreams". Rangkaian acara ImnoFest kali ini berlangsung selama sepekan pada Senin-Sabtu (04-09/04/11) bertempat di area Campus Center (CC) ITB.
Ketua IMnoFest 2011 Brian Erlangga menuturkan, " Berani mengungkapkan ide merupakan awal pencapaian karena ide inovatif yang tidak disampaikan akan sia-sia dan tak bernilai." Kemudian ketika ide tersampaikan, merealisasikan ide tersebut menjadi sebuah tantangan baru. Umumnya seorang inovator dengan ide cemerlang mengalami kegagalan karena takut gagal sebelum memulai, ungkap Mahasiswa Teknik Mesin 2009 ini.
"Perasaan tersebut yang menjadikan seseorang terpenjara dalam berinovasi," papar Brian. Oleh karena itu, ImnoFEst 2011 hadir agar seorang inovator mengetahui langkah tepat untuk memulai dan mengungkapkan, serta merealisasikan ide hingga tak sekedar menjadi angan.
Bertempat di Ruang 29 CC Barat ITB, rangkaian acara ImnoFest diawali dengan Presenticcon pada Senin (04/04/11) lalu. Dalam Presenticcon peserta ditantang untuk membuat dan mempresentasikan ide-ide baru. Setelah seluruh ide terkumpul, ImnoLounge yang berlangsung pada Selasa-Jumat (05-08/04/11) menjadi ajang bagi peserta untuk bertukar ide dalam suasana santai dan akrab. Sehingga dengan proses komunikasi yang menyenangkan mampu memicu peserta aktif dalam berbagi ide.
Wujudkan Mimpi dengan Aksi
Talkshow ImnoFest menghadirkan empat pembicara inspiratif, yaitu Pandji Pragiwaksono, Shana Fatina, Muhammad Lukman, dan Eko Nugroho. Dengan sebuah kesamaan berani merealisasikan ide, mereka menginspirasi untuk tidak takut memulai dan gagal.
"Takut gagal itu wajar. Oleh karena itu, sebelum memulai analisis itu penting hingga bisa menekan perasaan takut yang ada," tutur Presiden Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB Periode 2008-2009, Shana Fatina. Pendiri Game Designer Kummara Eko Nugroho menambahkan, "Lalu, ketika gagal anggaplah kita sedang bermain sebuah game, restart saja, dan lakukan lagi dari awal."
Pandji Pragiwaksono, Host dan Produser dari Program Televisi yang mengedukasi politik masyarakat muda Provocative Proactive, menjelaskan, "Kita perlu memandang sebuah masalah menjadi tantangan." Dengan demikian keberanian untuk memulai merealisasikan ide akan datang dan proses menjalani tiap tahap menuju sukses akan mudah, ujar Pandji.
"Perasaan tersebut yang menjadikan seseorang terpenjara dalam berinovasi," papar Brian. Oleh karena itu, ImnoFEst 2011 hadir agar seorang inovator mengetahui langkah tepat untuk memulai dan mengungkapkan, serta merealisasikan ide hingga tak sekedar menjadi angan.
Bertempat di Ruang 29 CC Barat ITB, rangkaian acara ImnoFest diawali dengan Presenticcon pada Senin (04/04/11) lalu. Dalam Presenticcon peserta ditantang untuk membuat dan mempresentasikan ide-ide baru. Setelah seluruh ide terkumpul, ImnoLounge yang berlangsung pada Selasa-Jumat (05-08/04/11) menjadi ajang bagi peserta untuk bertukar ide dalam suasana santai dan akrab. Sehingga dengan proses komunikasi yang menyenangkan mampu memicu peserta aktif dalam berbagi ide.
Wujudkan Mimpi dengan Aksi
Talkshow ImnoFest menghadirkan empat pembicara inspiratif, yaitu Pandji Pragiwaksono, Shana Fatina, Muhammad Lukman, dan Eko Nugroho. Dengan sebuah kesamaan berani merealisasikan ide, mereka menginspirasi untuk tidak takut memulai dan gagal.
"Takut gagal itu wajar. Oleh karena itu, sebelum memulai analisis itu penting hingga bisa menekan perasaan takut yang ada," tutur Presiden Kabinet Keluarga Mahasiswa ITB Periode 2008-2009, Shana Fatina. Pendiri Game Designer Kummara Eko Nugroho menambahkan, "Lalu, ketika gagal anggaplah kita sedang bermain sebuah game, restart saja, dan lakukan lagi dari awal."
Pandji Pragiwaksono, Host dan Produser dari Program Televisi yang mengedukasi politik masyarakat muda Provocative Proactive, menjelaskan, "Kita perlu memandang sebuah masalah menjadi tantangan." Dengan demikian keberanian untuk memulai merealisasikan ide akan datang dan proses menjalani tiap tahap menuju sukses akan mudah, ujar Pandji.