Inaugrasi K3M dan PJS MWA-WM : Memantik Kembali Semangat Mahasiswa

Oleh Gilang Audi Pahlevi

Editor Gilang Audi Pahlevi


BANDUNG, itb.ac.id- Rangkaian pesta demokrasi telah rampung dilaksanakan. Sosok-sosok pemimpin baru dalam kancah kemahasiswaan ITB telah terpilih. Maka pada Jumat (17/02/17), bertempat di Plaza Widya, Ardhi Rasy Wardhana (Teknik Pertambangan 2013) dan Fauzan Makarim (Teknik Perminyakan 2013) masing-masing dilantik sebagai Ketua Kabinet Keluarga Mahasiswa (K3M) ITB dan PJS Majelis Wali Amanat-Wakil Mahasiswa (MWA-WM) ITB periode 2017/2018. Dengan ratusan mahasiswa hadir dalam inaugurasi ini, seluruh elemen kemahasiswaan ITB telah memasuki era baru dan bersiap untuk menapaki jalan terjal dalam usaha memberikan kontribusi bagi tanah air.



Upacara inaugurasi dimulai sekitar pukul 16.30 WIB. Prosesi dibuka dengan doa bersama dan melantunkan lagu kebangsaan Indonesia Raya oleh seluruh hadirin. Lalu kemudian, Dr. Eng. Sandro Mihradi, selaku Ketua Lembaga Kemahasiswaan ITB memberikan sambutan. Dalam sambutannya, beliau berharap agar Keluarga Mahasiswa ITB dapat terus memberikan kontribusinya dan menyatakan bahwa Lembaga Kemahasiswaan ITB siap untuk menjadi rekanan dalam mengadvokasi kebutuhan mahasiswa ITB.

Memasuki acara utama yakni serah terima jabatan K3M dan MWA-WM, hadirin semakin khidmat. Inilah kesempatan massa kampus menyaksikan langsung penampilan publik perdana pemimpinnya yang baru. Serah terima jabatan dilakukan dengan penyerahan bendera merah putih dan bendera KM ITB oleh K3M dan MWA-WM periode sebelumnya yakni Muhammad Mahardhika Zein (Teknik Sipil 2012) dan Muhammad Arya Zamal (Teknik Industri 2012) kepada Ardhi dan Fauzan. Setelah masing-masing memegang dua bendera sakral tersebut, keduanya menyampaikan orasi.  Dalam orasinya, Fauzan menyatakan bahwa dengan status quo ITB telah menjadi PTNBH, mahasiswa memiliki kesempatan untuk menentukan secara mandiri nasib kampusnya sendiri dan hal ini dibantu dengan adanya MWA-WM. Sementara Ardhi menggelorakan semangat untuk tidak membatasi diri hanya dengan melakukan kegiatan akademik, bahwa mahasiswa juga memiliki tugas untuk mengawal dan melindungi kepentingan rakyat. Ardhi pun menutup orasinya dengan mengajak hadirin bersama-sama mengikrarkan sumpah mahasiswa Indonesia. Maka usai pula proses inaugurasi K3M dan PJS MWA-WM periode 2017/2018.

Inaugurasi hendaknya tidak menjadi euforia sesaat atas munculnya sosok-sosok baru penerus estafet kepemimpinan mahasiswa ITB. Inaugurasi dibuat terbuka dan dihadiri banyak orang untuk mewariskan semangat pergerakan yang masih harus dilanjutkan dan memantik tekad-tekad baru di dalam benak massa kampus. Tanpa hal tersebut, maka inaugurasi hanyalah sebatas seremoni yang akan lekas usang dilupakan tanpa memberi makna.