Dalam pameran ini sebanyak 25 karya tugas akhir mahasiswa jurusan desain produk dipamerkan. Berbagai karya yang dipamerkan, di antaranya perlindungan terhadap epilepsi, produk untuk anak-anak yang melindungi dari polusi, kendaraan yang mendukung mobilitas difabel, solusi pendidikan, dunia olahraga, dan lain sebagainya.

Acara dibuka secara resmi dengan menyatukan tiga balok kayu yang dibuat sendiri oleh para mahasiswa yang melambangkan kolaborasi, sinergi, dan rasa persatuan dalam menciptakan karya yang inovatif. Pembukaan acara ini dihadiri wakil dekan akademik, kepala program studi, ketua himpunan, dan berbagai tamu undangan.

Agenda ini mengangkat tema "Sinergi Menembus Batas", yang menunjukan peran keterbatasan sebagai sebuah tantangan yang mampu menginspirasi lahirnya solusi inovatif. Tema "Sinergi Menembus Batas" menggarisbawahi peran sinergi dalam proses kreatif, yang terjadi baik dalam diri setiap manusia maupun di antara manusia itu sendiri.

Sinergi antara akal dan perasaan yang dimiliki oleh setiap individu memunculkan solusi yang holistik melalui proses yang kadang bersifat intuitif. Selain itu, sinergi antara individu dan kelompok dengan latar belakang beragam menjadi kunci dalam membangun dunia yang inklusif.

Ketua Acara Indventa 7.0, Angelica, mengungkapkan Indventa 7.0 kini masuk ke rangkaian Product Design Week. “Jadi setelah acara Indventa juga masih banyak mata acara yang berlanjut lainnya,” katanya.

Indventa 7.0 bukan hanya pameran tugas akhir, tetapi juga menjadi ajang pertemuan antara desainer dengan pengunjung. Acara ini memberikan inspirasi dan ruang untuk berbagi ide hingga potensi komersialisasi dari karya-karya yang dipamerkan. Salah satu rangkaian acaranya, pada Kamis (12/10/2023) telah diadakan "Exhibition Review", yang menjadi kesempatan bagi pengunjung untuk berbicara langsung dengan para desainer.

Angelica juga menunjukan di acara ini terdapat pojok pameran yang terdapat ruang kolaborasi antara FSRD ITB dengan Musashino Art University dengan tema "Find A Treasure in Tokyo".

“Di dalamnya terdapat banyak karya dari mahasiswa FSRD dan Musashino Art University, menariknya bukan hanya itu tapi di dinding juga ditampilkan benda benda keseharian dari pengalaman mahasiswa FSRD saat berkunjung ke Jepang, seperti nota Seven Eleven, bungkus Kitkat Matcha, tas belanja, karcis, dan lain sebagainya,” ujarnya.

"Ini adalah pertama kalinya acara ini digelar secara tatap muka (luring) setelah sebelumnya hanya dihadirkan dalam format daring. Memberikan kesempatan bagi para pengunjung untuk lebih mendalam memahami sifat produk dan berinteraksi langsung dengan para desainer. Kami berharap juga bisa tercipta makin banyak kolaborasi dari pameran ini,” lanjut mahasiswa Desain Produk ITB 2021 ini.

Reporter: Eli Sulistyowati (Manajemen, 2024)